Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pleci Monty

3 Mei 2023   14:30 Diperbarui: 3 Mei 2023   14:26 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semacam pertanyaan. Menjual pleci monty. Bukan hanya untuk dipelihara. Tapi, pleci monty menjadi obat atas hidup.

"Berapa banyak kehilang ketika tidak difasilitasi dengan kegembiraan. Bukti nyata, kalau bahagia itu tidak perlu uang. Bukan tidak perlu, tapi tidak melulu tentang uang," ujar Handoko.

Tatapan menjadi sayu, Jarwo masih membawa sangkar kesayangannya. Digendong dengan tali, lalu berjalan berkeliling.

Tanaman bunga tidak dilupakan. Jarwo mengecek perlahan, menatap bunga demi bunga. Meminta harapan bisa tumbuh dan mekar.

"Aku seperti burung dalam sangkar. Semua tersedia, bisa saja tidak bebas dan merdeka. Belum tentu juga kemerdekaan menjadi baik untukku. Langkahku masih membosankan, tentu bagi beberapa orang. Anggapan itu benar adanya," Jarwo berkata demikian karena ingat pleci monty kesayangannya terlepas.

"Bukankah sekarang dia sudah bebas ?" tanya Handoko.

Jarwo hanya menggeleng. Tak menentu arah jalan kehidupan.

Godean, 03 Mei 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun