***
Selesai mandi, Jarwo malah memberi makan burung. Sudah bersih, tapi terus membersihkan sangkar burung. Semua burung Jarwo dimandikan. Berjumlah enam belas, ada berbagai jenis. Dan dari semua burung itu, Jarwo amat menyayangi burung lovebird.
"Burung lovebird ini pemberian dari Purbalingga. Ada kesan tersendiri, semoga saja bisa aku pelihara dengan baik. Biar suatu saat nanti, aku bisa ke sana lagi. Untuk membeli burung, menikmati banyak puisi, dan yang pasti belajar untuk hidup lebih baik lagi," begitu kata Jarwo pada burung-burungnya. Burung yang sudah pada selesai mandi.
"Jar, sekarang minta tolong antarkan tempe ini. Tetangga di sebelah mau beli, tapi belum diambil. Coba diantarkan saja, nanti uangnya tak tagih," pinta Ibunya Jarwo.
"Sebentar, Bu. Ini sedang memandikan burung,"
***
Hari sudah mulai gelap, perlahan terdengar suara jangkrik. Banyak hewan malam mulai bernyanyi. Seolah, saatnya bergantian. Mereka yang hidup dan menikmati. Dan dari semua itu, burung lovebird juga ikut bernyanyi.
"Kenapa malam masih berkicau ya burung lovebirdku ?" tanya Jarwo pada Ibunya sebelum ke tempatnya Handoko.
"Mungkin, itu karena lampunya masih menyala. Kalau lampu menyala, pasti burungmu itu berkicau. Sudah, ayo berangkat !" kata Ibunya Jarwo.
Sampai di tempat Handoko, Jarwo mendapati sahabatnya itu sedang memandikan burung. Jarwo bingung, kenapa malah memandikan burung di malam hari.
"Ini terapi sauna, biar jinak burungnya. Jadi, setiap malam tak mandikan dulu," ujar Handoko.