Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hadiah Lomba

22 Maret 2023   13:00 Diperbarui: 22 Maret 2023   13:02 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Belum sempat berjalan, Jarwo mendapati pesan dari ponselnya. Pesan dari ibu kosnya.

"Bayar kosmu, Jar. Kamu sudah nunggak 3 bulan," begitu pesan terbaca.

Muka kusam terlihat. Jarwo kesal, belum ada uang untuk membayar kos. Tagihan pulsa belum dibayar. Orangtua di desa meminta kirimkan. Memang, agak terbalik tapi itulah kenyataan.

"Jar, orangtuamu sakit. Seminggu lagi, mereka berencana berobat. Tapi, tidak ada uang. Apa kamu bisa pulang dulu ?"

Pertanyaan itu masih menghantui. Diterima Jarwo dua hari lalu, pesan di mana tetangga Jarwo menghubungi. Kalau ada banyak hal terjadi di desa. Bukan soal orangtuanya saja, tapi banyak sawah berubah jadi perumahan. Memang seharusnya demikian, begitu respon Jarwo singkat.

"Kalau kebutuhan semakin banyak seperti ini. Kenapa justru hadiah lomba tak kunjung dikirimkan ? Aku sudah lelah menulis, bilangnya disuruh menunggu !" keluh Jarwo ketika berhenti di perempatan jalan.

Ada dua orang mendorong gerobak. Sepasang suami istri. Ketika gerobak itu berhenti, ada dua pasang kepala muncul. Masih kecil, mungkin itu anak mereka. Ada yang berbaju batik. Tapi, anak yang lain seperti ingin meminta.

"Jangan ! Ini hadiah lombaku. Kenapa kamu menyentuhnya ?" tanya anak itu sambil melindungi baju barunya.

"Anak itu sepertinya habis dapat hadiah lomba," gumam Jarwo.

***

Sudah tiba di tempat kos, Jarwo ditunggu Handoko. Handoko ingin meminjam uang. Seperti mendapatkan kesempatan untuk bercerita. Jarwo merasa tenang, ada sahabatnya kala duka. Bukan hanya saat bahagia. Kini, setelah menaruh sepeda motor di parkiran. Jarwo mendekati Handoko yang tengah asyik merokok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun