Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perempuan Penyimpan Bintang

3 Maret 2023   05:40 Diperbarui: 3 Maret 2023   05:47 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan Penyimpan Bintang

Cerpen Yudha Adi Putra

Setelah tak ada panas berhari-hari, pagi ini seperti membawa ganti rugi. Tidak dingin, meski masih jam lima pagi. Ayam sudah berkokok rajin. Burung bersautan. Embun tampak membasahi mawar Bu Hesti. Pagi ini, semua seperti baik-baik saja. Siap untuk memulai hari. Menyambut apa saja yang bisa dinikmati. Pagi ini, suasana gaduh sudah terasa di rumah Bu Hesti. Suara itu, mungkin menganggu tetangga. Tapi, mungkin juga tidak. Kalau tidak gaduh, tentu tetangga yang malah bertanya-tanya, begitu gumam Pak RT.

"Semua pesanan tidak jadi, dibatalkan. Mau untuk apa tempe sebanyak ini ? Aku bosan makan tempe terus !" begitu keluh Jarwo. Bangun tidur, ia mengeluh. Hanya tidak hujan saja dia bersyukur. Satu-satunya harapan. Dia bisa menikmati perjalanan ke kampus dengan tenang.

                "Aku mau sarapan enak nanti," adiknya Jarwo menimpali. Seolah, itu mau sama seperti Jarwo tidak mau makan tempe.

                Bu Hesti terdiam. Tak menjawab keluhan kedua anaknya. Ia bingung, tempe yang banyak itu mau diapakan.

                "Pagi masih belum cerah, ini aku mau ibadah dulu. Kalian jangan berisik," begitu kata suaminya Bu Hesti.

                Sudah rapi. Ia berangkat menuju ke tempat ibadah. Menyapa beberapa warga. Ada yang lagi nyapu. Memberi makan burung.

                "Kenapa sepagi ini memberi makan burungnya ?" tanya suaminya Bu Hesti.

                "Sekalian diembun-embunkan, Mas. Biar gacor nanti," jawab tetangganya singkat.

                Langkah dilanjutkan, tapi kegaduhan di rumah Bu Hesti tetap berlanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun