"Nanti akan melalui konfirmasi data dalam tujuh hari kerja." lanjut petugas tersebut dengan mengarahkan saya.
Pakiran SPBU Godean menjadi saksi kebingungan saya kala itu. Perlahan, saya mencoba memahami dan bertanya ketika ada yang belum jelas. Tampak petugas lain sedang menjelaskan pada calon pembeli BBM subsidi. Kelihatannya, calon pembeli tersebut tidak terima dan marah-marah. Saya juga ingin marah, tapi yang muncul malah hanya sebuah pertanyaan pada petugas.
"Lha terus siapa sih yang boleh memakai BBM subsidi ?"
"Ya orang yang mampulah, Mas. Masalahnya itu, orang mampu mengaku tidak mampu. Kalau ada pendataan begini bisa jadi ketahuan mereka itu," timpal seorang bapak di samping saya. Petugas yang melayani kami malah hanya tersenyum.
"Kalau mereka yang mampu. Tentu diharapkan pakai BBM non subsidi. Supaya bisa membantu juga. Jadi, ada keadilan. Misalnya saja, ada dua anak. Yang satu baru SD dan yang satu sudah kuliah. Anak yang kuliah sudah punya usaha sampingan. Masa, kita beri uang saku yang sama ? Tentu lebih dibantu yang belum mampu !" ujar seorang ibu berkacamata hitam juga mencoba memberikan penjelasan.
"Begini, Ibu dan Bapak. BBM subsidi hanya diperuntukkan penggunaannya pada mobil plat kuning dan plat hitam sesuai ketentuan yang berlaku. Mereka juga sama. Bisa daftar melalui aplikasi My Pertamina."
"Selain itu, BBM subsidi ditunjukkan untuk mobil dengan keperluan untuk usaha UMKM, misalnya seperti milik Bapak ini," lanjut petugas itu sambil menunjuk ke arah saya.
"Lalu, untuk traktor dan kapal nelayan di laut itu bagaimana, Mas ?" tanya seorang Bapak dengan jaket coklat.
"Bagi usaha pertanian, perikanan, sampai kendaraan untuk layanan umum seperti ambulans relawan itu bisa memakai BBM subsidi," petugas tadi menjelaskan sambil memperhatikan ada mobil dengan bak terbuka. Mobil itu rupanya membawa kambing dan sapi.
Daerah Godean, banyak peternak kambing dan sapi. Hewan ternak seperti itu menjadi tabungan bagi petani. Kala ada persoalan BBM subsidi, mereka juga bingung. Masalahnya pada ponsel mereka.
"Ponsel saya jelek, Mas. Cuma bisa buat telpon dan sms saja. Itu daftarnya bagaimana ?" tanya Bapak dengan mobil yang membawa kambing. Seolah tahu, kondisinya belum terbahas oleh kami.
