Perkataan Ibunya itu Jarwo ingat betul. Sebagai seorang Ibu rumah tangga, Ibunya Jarwo pandai menulis. Tulisannya ada di koran lokal. Tidak jarang, dari tulisan itu. Mereka melanjutkan hidup.
"Lalu, apa yang harus dilakukan dengan cerita, Bu ?"
"Lanjutkan cerita hidupmu dan hidupi hidupmu. Cerita yang hidup akan sampai pada pembaca. Bukan hanya sekedar diimajinasikan, tapi dihidupi. Kita turut mengalami."
Jarwo seperti mendapatkan tenaga, ia mengambil keyboard lusuh di kamarnya. Uang didompetnya masih lima puluh ribu dia belikan alat OTG untuk menggabungkan keyboard dengan gawainya. Perlahan, ia menulis cerita.Â
Entah, soal apa saja. Pagi ini, ia mengawali dengan puisi hujan pagi dan seorang pemuda yang ingin menjual pleci kesayangannya. Tak terasa sampai siang, Jarwo menulis cerita.
"Mas. Plecimu mati. Belum kamu beri makan ya ? Itu makanannya habis. Minumnya juga," kata Barno pulang dari sekolah. Jarwo tak merespon, ia larut dalam cerita.
Godean, 04 Februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H