Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menghindar

23 Januari 2023   19:00 Diperbarui: 23 Januari 2023   19:03 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                Sudah menjelang petang. Anak-anak tidak terurus. Mereka bermain sesuka hati. Ada yang ingusan. Ada yang menghina kawannya. Tentu karena miskin. Bukankah menjadi miskin itu sulit ?
Kalau tidak profesional, bisa dihina. Maklum, anak-anak masih belajar menjadi miskin.

                "Dasar orang miskin !"

                "Palingan besok jadi pengamen !"

                "Tidak. Aku punya cita-cita lain."

                "Apa?"

                "Membunuhmu !"

                Perkataan anak-anak memang bercanda. Tapi, daya kreasi mereka bukan untuk candaan. Kalian sudah tumbuh dewasa, tapi kehilangan kreativitas akan sia-sia. Seperti ibu-ibu yang pesan makanan. Bukankah bisa masak ?

                "Bukan begitu. Nanti, kami harus ke salon lagi. Sayang dengan kulit dan kuku kami. Bau bawang !"

                "Tapi memang sudah bau."

                "Bau apa?"

                "Mayat !"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun