Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Selanjutnya Pasar Malam Dilarang

17 Januari 2023   21:00 Diperbarui: 17 Januari 2023   21:35 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kencing di SD saja. Jangan kecing di semak-semak," usulan Lik Manto. Mereka berjalan menuju SD samping lapangan sebelum masuk ke pasar malam.

Sampai di gerbang, mereka terkejut. Ada beberapa orang berbaju hitam menggotongi barang. Lik Manto berteriak.

"Maling ! Maling !"

Dalam sekejap, pukulan balok tepat mengenai Lik Manto. Ia pingsan. Tak ingat apa yang terjadi setelahnya.

***

Isu mengenai pencurian komputer di sekolah mulai ramai dibicarakan. Banyak warga mulai tidak setuju kalau ada pasar malam. Itu menjadi pengalih perhatian saja.

"Selanjutnya pasar malam dilarang!" bentak kepala desa.

"Itu cara paling bagus untuk menyelamatkan semuanya," kata lelaki berkerudung hitam yang memukul Lik Manto.

Ketika di rumah kepala desa, tiba-tiba ada polisi berbaju preman datang. Ia bertanya kepada lelaki yang tengah asyik berbicara dengan kepala desa.

"Selamat malam, apakah ini punya Bapak ?" kata polisi itu sambil menunjukkan sebuah sapu tangan. Tanpa merasa curiga lelaki tadi mengiyakan.

Dari kejauhan, Laik Manto berteriak. "Itu malingnya Pak ! Sapu tangannya terjatuh waktu mencuri komputer !"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun