Telah Lama Mencari
Cerpen Yudha Adi Putra
"Telah lama, kucari-cari. Teman hidup yang lebih pasti. Hidup dengan kemesraan setiap hari," suara nyanyian Alvin di dekat laboratorium biologi.
        "Suatu saat, Yesus temukanku dengan dia. Melayani, Tuhan bersama-sama," sautan seorang siswa kelas lain.
        Ketika Alvin menenggok, ternyata tidak ada orang. Hanya terdengar suara orang tertawa.
        "Cie.. cie.. cie," ucap Pak Kapjo. Penjual kantin sekolah itu mendengar nyanyian mereka. Cuplikan lagu masa remaja indah dengan rasa tak karuan ketika menyanyikannya.
Banyak kisah cinta monyet dihadapan Pak Kapjo. Ada yang sampai membolos kelas biar bisa bertemu. Ada usaha merahasiakan bertemu di antara istrahat karena takut dengan guru. Semua nampak mendebarkan, belum lagi kalau sampai saat pulang sekolah. Lambaian tangan seolah berpisah selamanya.
"Sampai jumpa besok ya, aku bawakan nasi goreng buatanku," ucap seorang anak perempuan.
Anak SMP di sampingnya hanya tersipu malu. Dari kejauhan ia memperhatikan sepeda motor mulai mendekat.
"Pak, ayo kita pulang. Kenapa menjemputnya lama sekali ?" keluh anak itu sambil menyerahkan tas kecil untuk diletakkan pada bagian depan sepeda motor.
"Tadi baru mengantar pesanan. Alamatnya searah, jadi sekalian jemput kamu. Kamu sudah makan, nak ?" tanya lelaki berjaket kumal. Sorot mata lembut menatap anak semata wayangnya yang sudah lama menunggu.