"Mau, kalau gratis. Hahaha. Emangnya kamu beli di apotek mana?" jawab Budi
Heri terdiam sejenak. Ia bingung mengatakannya.
"Obat ini dari luar negeri. Aku import. Jadi mahal sekali," kata Heri sambil membuka tasnya dan memberikan botol kecil berisi cairan.
***
Dua bulan berlalu, ada kabar burung di grup WA sopir-sopir kawan Heri. Mereka mengabarkan soal Budi yang tiba-tiba mendapatkan nomor judi. Jumlahnya fantastis, cukup untuk membeli sepuluh mobil. Hanya saja, Budi menjadi tidak bisa dihubungi. Itu membuat teman-temannya penasaran.
"Her, kamu kemarin ketemu Budi tidak ? Katanya dia habis dapat nomor ?" tanya Roni.
"Tidak. Aku baru pulang mengambil rapor anakku, tadi bertemu istrinya Budi. Dia tidak mengatakan apa pun. Hanya tersenyum saat berpapasan,"
"Ya tidak mungkin cerita sama istrinya. Aneh saja kamu," kata Tono ikut menyambung pembicaraan.
Hingga mereka terkejut, beberapa polisi tiba-tiba datang dan mengacungkan senjata mereka.
"Angkat tangan!" bentak seorang polisi
"Ayo, ikut kami ke kantor semua," bentak yang lainnya.