Hidup Bersama Aki
Cerpen Yudha Adi Putra
Ketika Sigit keluar dari pekerjaannya, ia dan Lina terbawa pada bayangan masing-masing. Sigit dan Lina adalah pasangan suami istri yang bekerja di pabrik tekstil. Mereka sekarang sudah tidak bekerja lagi. Harga barang kebutuhan hidup padahal menjadi naik. Pagi itu, mereka duduk bersebelahan di depan rumah dengan tatapan masing-masing.Â
Lina membayangkan bagaimana kehidupan mereka nanti sudah tidak punya uang, dan Sigit berpikir bagaimana supaya burung ciblek di depannya bisa laku dan uangnya untuk makan. Suara burung ciblek terdengar merdu menemani pagi mereka yang dalam lamunan. Tepat ketika burung ciblek berhenti berkicau, Lina tiba-tiba berbicara dengan suara sumbang.
        "Fenta kemarin malam menawarkan kita untuk ikut menyanyi."
        Sigit mulai berdiri dan berjalan ke arah sangkar burungnya. Tanpa menengok ke istrinya, tangannya menyapa burung ciblek dengan diayun-ayunkan.
        "Apakah ada makanan untuk sarapan?" tanya Sigit.
        "Ada puisi," jawab Lina dengan ketus. Lina beranjak berdiri juga pergi menuju ke dalam rumah.
        "Fenta itu siapa?" akhirnya Sigit merespon Lina. Ia bertanya pada Lina dan tentu berharap ada makanan pagi itu.
        "Itu temanku kuliah dulu. Tapi dia tidak lulus. Aku sering bertemu dengannya di pinggir jalan, biasanya berada di simpang lampu merah Demakijo."
        "Lalu, apa yang dilakukannya ? Mengemis ?"