Pertama kali yang diupayakan adalah mengetahui kepentingan seperti apa yang melatarbelakanginya. Ketika kepentingan itu sudah diketahui, tentu pendekatan yang kontekstual menjadi perlu. Dalam hal ini, setiap orang memiliki peran dan kewajiban untuk terbukan.Â
Persoalan yang terjadi memerlukan respon jujur. Tidak hanya itu, kemandirian dalam penyelesaian persoalan juga perlu. Itu menjadi unsur penting supaya perdamaian dapat terimplementasikan. Ketika sudah mengetahui bentuk kepentingan dalam ujaran kebencian.Â
Ada ruang untuk masing-masing memberikan kontribusi alternatif, tidak hanya dalam rangka menunjukkan tuntutannya. Akan tetapi, perbedaan cara pandang terhadap persoalan itu menjadi bentuk klarifikasi menuju perdamaian.Â
Alternatif akan menolong memberikan ruang dialog menuju perdamaian. Lebih lanjut, bentuk perdamaian yang sesuai akan terjadi. Damai itu indah ketika memperhatikan alternatif yang dimunculkan.Â
Kemajuan teknologi dan informasi akan mendukung dalam memberikan alternatif. Alternatif dalam mewujudkan perdamaian itulah yang nantinya menjadi populer seiring dengan solusi yang disepakati bersama. Terlebih, tidak hanya berfokus pada bentuk perdamaiannya. Melainkan, menjadi ruang relasi dan kerja sama untuk hidup yang lebih baik lagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI