Perlu kita memberikan ruang, penderita penyakit kusta dapat berdaya juga. Ada pendekatan dalam model solidaritas yang perlu diterapkan untuk merespon penderita penyakit kusta.Â
Menariknya, model solidaritas berusaha untuk menyatukan penderita penyakit kusta dan orang yang normal. Poin penekanannya pada tidak mensyaratkan otonomi dan kemandirian seperti pada model sosial. Dalam kisah, ada upaya memanusiakan penderita penyakit kusta yang mengalami keterpurukan oleh masyarakat dengan diberikan kesempatan.
Pergilah Kepedulianmu telah Menyelamatkan Engkau !
Dalam merekontruksi pandangan terhadap penderita penyakit kusta, ada juga pendekatan terhadap penderita penyakit kusta. Menariknya, ada empat yang terdiri dari model moral, model medis, model sosial, dan model solidaritas. Ketika merespon penderita penyakit kusta kita perlu berusaha memanusiakan penderita penyakit kusta. Kita tidak bisa hanya menerima pendekatan model moral.
Peran dan tidakan kita sebaiknya memakai model medis dengan membuat penderita penyakit kusta dapat melihat banyaknya kemungkinan. Kita perlu juga memperhatikan model sosial, dimana perannya sebagai penderita penyakit kusta yang sering memiliki banyak pembatasan.Â
Pandangan terhadap penderita penyakit kusta perlu diperbahaui, kita juga memberikan pendekatan solidaritas dimana tidak langsung membuat penderita penyakit kusta pulih. Akan tetapi, memberikan pertanyaan apa yang dikehendaki oleh penderita penyakit kusta. Hingga akhirnya, pergilah kepedulianmu telah menyelamatkan engkau, menjadi ungkapan yang diterima oleh penderita penyakit kusta dan bisa bebas dari stigma buruk.
#menulisuntukkusta,kenapatidak?
#SUKA
#NLRxKBR
#LombaNLRxKBR
#IndonesiaBebasKusta