Ada ketimpangan dalam kehidupan sosial yang memunculkan klithih, apalagi bagi pelajar remaja. Menariknya, sering anggapan yang muncul adalah karena remaja tidak memiliki kegiatan dalam proses perkembangan kehidupan mereka. Padahal, dalam kota Yogyakarta ada banyak kegiatan dengan dukungan dana keistimewaan yang tidak sedikit.
Sedangkan persoalan lain yang sering dikaitkan dengan kenakalan remaja seperti klithih adalah karena faktor lingkungan. Kalau Yogyakarta dikenal karena keromantisannya serta keramahtahamannya, kenapa bisa muncul fenomena kejahatan yang merugikan. Karena itu, alangkah baiknya kalau melihat fenomena kejahatan jalanan seperti klithih, dalam pandangan ada atau tidaknya otoritas dalam kehidupan remaja.
Untuk merefleksikan otoritas, ini menjadi persoalan yang sulit. Otoritas bukan hanya soal peraturan dan keharusan normatif, melainkan sesuatu yang di luar diri remaja.
Sesuatu yang di luar diri remaja yang oleh remaja menjadi implementasi akan kepatuhan. Kepatuhan dengan dasar kasih dan tanggung jawab menjadi perlu untuk direfleksikan, bukan hanya siapa tapi seperti apa. Sehingga keromantisan di Yogyakarta akan tetap sama seperti yang diungkapkan Joko Pinurbo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H