Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Catatan Penyair

17 Agustus 2022   00:50 Diperbarui: 17 Agustus 2022   00:56 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah Catatan Penyair

Yudha Adi Putra

17/08/2022

00:05

Proses kreatif seorang seniman selalu menarik.

 Lumayan membuat saya bingung, padahal sudah saatnya saya berproses juga.

 Lalu saya merasakan kembali. 

Teringat akan banyak penyair lahir dari jalan sunyi, bahkan penderitaan. 

Tapi itu yang menjadi kesejatian, terutama soal kontemplasi. 

 Maka saya pun tertegun dengan pameran Pak , fenomena yang saya temukan di Purbalingga. 

Hasilnya saya dapat vaksin (ah, kosakata baru juga dalam maknanya).

 Tinggal nanti saling sapa dalam doa dan karya, terutama jumpa dengan Pak biar nanti "ngrejekeni", atau membawa banyak rejeki.

Catatan, rejeki tak hanya soal uang bukan. Menjumpa makna hingga rhema indah selayaknya dalam Kitab Suci.

 Matur nuwun Pak. 

Utang rasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun