Sebuah Cerpen Karya Yudha Adi Putra
Era digital,
Tidak kusangka masa ini memiliki kelebihan yang luar biasa. Semua tatanan kehidupan mengalami perubahan. Caraku berteman dan berkomunikasi menjadi berbeda. Semua dipermudah dengan komunikasi virtual.
      "Bagaimana mereka yang tidak bisa mengakses internet ya, Bu ?"
      "Apa ? Siapa ?"
      "Semua saat ini harus pakai internet. Semua menuju era digital, hampir semua hal memerlukan internet dan dipermudah karenanya."
      "Tidak, bagaimana dengan anak tukang becak yang tidak bisa akses internet ?"
      "Ya bagaimana, mereka pasti ketinggalan. Kita tidak menunggu, tapi era digital perlu disambut dan perkembangan terus terjadi."
Aku tersenyum kagum. Ibuku tidak berubah. Ia perempuan yang cerdas dengan pemikiran yang selalu menuju ke arah masa depan. Aku senang dengan setiap pendapatnya. Tapi, tidak jarang ketika orang mendengarkan omongannya akan terasa menyakitkan. Apalagi ketika berbicara sering menyudutkan orang lain, terutama pihak yang tidak berdaya karena keadaan.
      "Yoel mau ikut seminar, Bu. Sekarang banyak sekali seminar daring ya, menurut ibu bagaimana dengan fenomena itu ?"