Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merdeka dari Biasanya

5 Juli 2022   23:30 Diperbarui: 5 Juli 2022   23:39 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merderka dari Biasanya

Yudha Adi Putra

05/07/2022

20:22

Setelah lelah menatap perjuangan yang dilakukannya

Ibu itu menaruh sapu dan meraih piring kotor

Dalam derap langkah terdengar suara suaminya pulang

Belum sempat cucian piring kotor selesai dibersihkan

Terdengar suaminya minta kopi, nasi, dan sapaan untuk memberi makan ego

Mungkin seharian dia dimarahi bosnya

Pikir ibu dalam keluh yang tidak dinampakkan

Semua dilakukannya dengan biasanya

Biasa melakukan segala pekerjaan rumah sendirian

Tanpa bantuan suami

Suami sudah bekerja di luar rumah, kalau di rumah ya tinggal diam

Diam untuk dilayani

Kadang ia kesal, tapi memilih tetap melakukan

Bukankah itu sudah biasanya demikian ?

Melayani suami dalam berbagai kegiatan seolah harus sempurna sebagai perempuan

Cantik di tempat umum

Membanggakan dalam pesta

Mau prihatin makan seadanya

Wah betapa mulainya hati seorang perempuan

Apa dia terjajah ? Dalam sistem yang dibuat oleh budaya ?

Tapi pikirnya itu sudah biasa

Kalau tidak dijajah

Kenapa keluh dan makian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun