Mohon tunggu...
PERLIN CHAN
PERLIN CHAN Mohon Tunggu... Penulis - Wirswasta

Saya menyukai bidang pengembagan diri dalam hal menulis dan membuat karya cipta pada kreasi video untuk kuliner, lagu, dan cerita kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Santuy vs Hidup Ambis: Menyelusuri Keunikan Kebahagiaan

13 Januari 2024   16:00 Diperbarui: 13 Januari 2024   16:12 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup Santuy - Kebebasan atau Pelarian?

Dalam menganalisis hidup santuy lebih dalam, penting untuk memahami perbedaan antara mengejar kebebasan dan sekadar melarikan diri dari tanggung jawab. Hidup santuy dapat memungkinkan seseorang untuk mengeksplorasi aspek kreatif, menemukan kebahagiaan dalam momen kecil, dan membangun koneksi sosial yang bermakna.

Namun, perlu diperhatikan bahwa terlalu banyak kenyamanan tanpa tantangan dapat membuat seseorang terperangkap dalam zona nyaman yang menghambat pertumbuhan pribadi. Hidup santuy sejati seharusnya memungkinkan kebebasan tanpa mengorbankan potensi dan perkembangan individu.

Hidup Ambis - Mencapai Puncak atau Menghadapi Risiko Kelelahan?

Sementara hidup ambis memberikan tantangan yang mendorong pertumbuhan dan prestasi, risiko kelelahan dan kekecewaan selalu mengintai. Pertanyaan muncul: apakah mencapai puncak dan mendapatkan pengakuan sebanding dengan tekanan dan pengorbanan yang dihadapi?

Dalam hidup ambis, sangat penting untuk mengenali batasan diri dan mengetahui kapan istirahat diperlukan. Kesuksesan yang dicapai melalui perjalanan hidup ambis seharusnya membawa kebahagiaan yang mendalam, bukan sekadar kekosongan setelah semua pencapaian dicapai.

Keseimbangan Emosional dan Kesejahteraan Mental

Perhatian terhadap kesejahteraan mental dan keseimbangan emosional menjadi aspek krusial dalam mempertimbangkan hidup santuy dan hidup ambis. Pada tingkat yang lebih dalam, kebahagiaan sejati terletak pada keseimbangan yang memadukan pencapaian dengan kedamaian batin. Keseimbangan ini membutuhkan kesadaran diri yang kuat dan kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup.

Menangani Tekanan Sosial dan Eksternal

Tekanan sosial dan ekspektasi eksternal seringkali mempengaruhi pilihan hidup seseorang. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap hidup santuy dan hidup ambis dapat memberikan tekanan tambahan pada individu. Mempertimbangkan bahwa kebahagiaan adalah pengalaman yang sangat subjektif, penting untuk tidak hanya mematuhi norma-norma sosial, tetapi juga mendengarkan kebutuhan internal.

Memahami Nilai dan Prioritas Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun