[caption id="attachment_136524" align="alignleft" width="300" caption="santap sore elang (dok@huzera)"][/caption] [caption id="attachment_136525" align="alignright" width="300" caption="Aksi si merak..(dok.@huzera)"][/caption]
Tak jauh dari elang nongkrong saya masih sempat membidik seekor merak berwarna biru menyala dengan ekor hitam kehijauan yang sedang bergoyang, mungkin karena ini Srilanka yang secara budaya dekat dengan India, meraknyapun bergoyang ala Bollywood..kuchi...kuchi..hu tahe...*ah mulai melamun lagi bawaan perut yang mulai lapar mungkin.
Mataharipun kian roboh di horizon barat bumi Srilanka saat kami tiba kembali di pintu gerbang Taman Nasional Udawalawe. Banyak yang belum kami lihat, rusa hutan, berbagai jenis burung belum kami lihat, tapi lumayanlah paling tidak gajah duduk, buaya cool, elang nongkrong dan tarian merak menjadi hal yang akan kubawa sebagai kenangan dan pelajaran...
[caption id="attachment_136526" align="aligncenter" width="672" caption="Senja di Udawalawe mengakhir perjalanan kami..(dok @huzera)"][/caption]
Kalau alam dirawat dengan bijak, betapa banyak keberkahan dan keindahan yang bisa kita nikmati sebagai manusia, akhirnya sebagai penutup sebenarnya saya malas mengutip kalimat ini karena sudah beribu kali dikutip orang lain, tapi memang kalimat ini ampuh dan tak pernah mati ditelan waktu..“Earth provides enough to satisfy every man's need, but not every man's greed”(Mahatma Gandhi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H