Mohon tunggu...
Perkumpulan Pemula
Perkumpulan Pemula Mohon Tunggu... -

buku lama adalah buku baru bagi mereka yang belum membacanya.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hujan Datang Rezeki pun Hilang

22 November 2014   22:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:06 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_377366" align="alignleft" width="600" caption="para pengendara motor sedang menunggu hujan reda, foto: dok"][/caption]

Musim hujan seperti ini, bagi anda yang memiliki media sosial, pasti kerapkali mendapati status atau tweet galau yang bersebaran di timeline, ya, hujan memang membawa efek katarsis bagi manusia. Namun kadang kita merasa kesal dengan berbondong-bondongnya orang nge tweet galau saat hujan, padahal belum tentu orang yang ngetweet galau saat hujan itu benar-benar sedang gundah, bisa saja hanya untuk eksistensi agar dipandang sebagai puitis dan pandai merangkai kata.

Tingkah para galauwer ini sangat berlebihan, seakan hujan langsung berpengaruh pada kondisi kehidupan mereka, padahal ada beberapa orang yang lebih berhak untuk galau pada waktu hujan.

berikut adalah daftar orang-orang yang seharusnya lebih berhak untuk galau saat hujan:

- Tukang Es Krim: ya, tidak ada yang lebih galau pada saat hujan selain penjual es krim. Ketika hujan udara jadi berbuah menjadi dingin, es krim yang sejatinya berguna untuk pembasuh panas pasti tidak dilirik atau tidak laku, nah, yang galau tentu saja penjualnya.

- Anak Kos: hujan menjadi hal yang tidak diinginkan anak kos, selain karena hawa males yang muncul ketika hujan, juga karena jemuran pasti lama keringnya ketika musim hujan. Bayangkan ketika lagi di kampus dan harus balik lagi ke kosan dikarenakan hujan dan jemuran belum di angkat. Kebayang kan betapa males dan galaunya.

- Pengendara motor: motor adalah kendaraan yang paling afektif ketika anda harus bergegas ke kantor, tapi lain hal jika sedang musim hujan, motor menjadi kendaraan yang menyebalkan, khususnya di Jakarta, pengendara motor seringkali menjadi biang dari kemacetan, mereka sering berteduh di bawah flyover dengan seenaknya. Mereka di marahi oleh pengendara mobil, tapi dilain sisi mereka tidak bisa beranjak dari kolong fly over karena takut basah, kondisi serba salah inilah yang menimbulkan kegaluan.

- Polantas: di Jakarta, hujan seakan sudah merupakan satu dengan kemacetan. Ketika hujan datang macet juga tiba. Yang berwenang dalam mengatasi lalu lintas agar tidak terjadinya kemacetan adalah polisi lalu lintas, mengatur jalan saat tidak hujan saja ribetnya minta ampun apalagi dalam keadaan hujan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun