Malang. Sebuah kota yang aneh untuk seorang pemancing. Di sini banyak ditemui keunikan cara mancing, ikan dan tempat mancingnya. Hingga menambah kegilaan seorang pemancing seperti saya ini. Dan itu hal yang sangat diinginkan oleh pemancing. Ada kegilaan baru maka semangat dan pengalaman mancing semakin bertambah.
Mancing di Selokan Belakang Perumahan.
Tetangga, namanya mas Haris. Rumahnya ada lima meteran dari rumah tempat saya tinggal. Dia adalah teman karib sehari-harinya namun jika hujan mengguyur Malang dia adalah musuh besar saya.
Kenapa? Karena pagi-pagi sehabis hujan kemarin adalah waktu yang sangat bagus untuk berburu lele di selokan komplek perumahan. Hampir dipastikan ada saja lele yang terangkat oleh para pemancing. Oleh karena itu, kami saling lomba siapa yang duluan nyuri start. Dan biasanya yang rajin nyuri start adalah mas Haris itu :)
Umpan yang digunakan adalah jangkrik dan cacing. Baru saya tahu kalo jangkrik bisa dijadikan umpan mancing! Ternyata ikan lele, mujair dan ikan kutuk (mungkin di daerah lain namanya gabus) suka makan umpan ini. Maka kalau mancing di selokan, biasanya kami membawa dua wadah. Satu untuk cacing dan satu untuk jangkrik.
Salut untuk orang-orang Malang. Mereka hobi beternak ikan lele sehingga ada saja lele yang terlepas ke selokan dari yang ukuran dua jari hingga yang ukuran tiga kilo! Dan salutnya lagi sama si lele ini adalah tak perduli airnya butek karena banyak limbah masih saja hidup dianya :).
Mancing Wader.
Ternyata banyak orang Malang suka mancing wader. Sebagai pemancing laut yang hobi menggunakan joran, reel dan senar besar, saya hanya bisa cengar-cengir dan heran melihat bentuk pancing wader itu.
Jorannya kecil, ujungnya bengkok pula udah gituh kailnya kueciiil banget dan ikan yang didapet kecil pula. Apa enaknya pikir saya? Namun, ketika saya mencoba mancing wader dengan pancing yang saya buat sendiri dari bambu, ternyata mancing wader punya sensasi tersendiri.
Kail yang kecil dikasih umpan kroto, pake timah daun seuprit biar agak tenggelem, mancingnya di air yang agak deres. Ntar ujung joran ndut-ndutan. Nah kalo ditarik wader, si joran kayak ditarik ikan gede saja layaknya, melengkung sambil bergetarrr!
Weleh-weleh pantesan orang Malang pada demen mancing wader, begini toh sensasinya. Saya pernah dapat banyak ikan ini waktu mancing di kali Kemirahan di bawah jembatan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!