Mohon tunggu...
Bayu Segara
Bayu Segara Mohon Tunggu... Administrasi - Lihat di bawah.

Penulis saat ini tinggal di Garut. 0852-1379-5857 adalah nomor yang bisa dihubungi. Pernah bekerja di berbagai perusahaan dengan spesialis dibidang Layanan & Garansi. Sangat diharapkan jika ada tawaran kerja terkait bidang tersebut . Kunjungi juga blog saya di: https://bundelanilmu.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Gilanya Pemancing - Episode Jawa Timur

2 Februari 2014   21:30 Diperbarui: 10 Mei 2019   01:23 2784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Baca juga: Resep dan Cara Membuat Umpan Kucur


Mancing di Karang Kates.

Rasanya tidaklah lengkap kalau mengaku orang Malang dan hobinya mancing tidak pernah mancing di tempat ini. Bagi saya, Karang Kates adalah surganya mancing air tawar. Masalahnya ikannya buanyak banget. Apalagi yang hobi mancing mujaer, di sinilah tempat yang pas dan dijamin pasti dapet.

Asaaaal.... Siap-siap mau panas-panasan hingga bikin kulit gosong. Udah gituh nggak ada pedagang. Jadi mesti lengkap bawa perbekalan kalo mancing di sini. Payung yang gede. Percayalah payungnya mesti gede karena kalau kecil mah tetep aja kepanasan. Kalau bisa sih bawa tenda. Joran yang panjang minimal empat meter, umpannya lumut atau cacing fospor.

Cacing fospor itu pada dasarnya cacing merah, cuman kulitnya mengkilap atau berkilau hingga ikan jadi mau mendekat melihat kilaunya. Kalo inget mas Boneng yang di film Dono, mungkin ikan juga ngomongnya begini.. Wow silau meeen :)

Kami bertiga mancing bareng di sini setelah janjian semalem di pos ronda sambil maen kartu. Saya sama om Boy berangkat bareng, dia orang batak yang punya warung di komplek kami. Satu lagi anak belakang. Dia berangkat sama temennya. Dan anak ini pula yang duluan mancing. Waktu kami tiba di sini, dia sedang ngoyor (badan turun ke air) dan korangnya sudah penuh sama ikan mujaer. Paten juga cacing fospor ini, hingga mujaer pada KO.

Setelah nyetel pancing, payung dan tempat yang nyaman untuk duduk kami mulai mancing. Kebetulan tempatnya agak becek dan berlumpur sehingga kami mesti nyari batu untuk tempat duduk dan mendirikan payung. Memang spot yang kami pilih kurang oke, lain kalau ngambil spotnya di bawah jembatan bendungan, di sana tempatnya kering dan berbatu. Cuman ga asiknya, rame banget. Penuh sama yang mancing.

Setelah sudah oke semua, mulailah turun pancing. Kenapa saya sebut Karang Kates adalah surga mancing, karena tak butuh waktu lama kami mengangkat ikan. Apalagi om Boy, dia yang memang jorannya setelan jaer bentar-bentar narik, bentar-bentar narik.

Lain sama saya, satu joran tegeg panjangnya cuman tiga meter setengah kurang lebih. Satu lagi, joran setelan laut cuman benang leader setelan danau. Dapetnya ikan kutuk mulu, udah gituh kecil-kecil. Mujaernya pun sama kecil-kecil karena kurang ke tengah lemparannya. Tapi saya sih cuek saja, prinsipnya yang penting timah udah turun ke air perasaan ini sudah lega.

Tapi.... Si om Boy ini rese. Tiap kali dia narik, mulutnya ngeledek. Memang sih tidak ditujukan kepada saya langsung namun saya tahu dia meledek saya. "Emang enak kalau narik itu yah", dan kata-kata lain yang bikin panas kuping. Saya mah cuek saja. Udah biasaaa kali kalo masalah ledek meledek sesama pemancing mah :)

Bosen dapet ikan kutuk mulu saya ganti leader sama yang besar dengan timah yang besar pula. Kail besar dua biji diisi umpan jangkrik masing-masing dua biji. Total empat jangkrik yang saya pake. Lalu saya lempar ke tengah seperti mancing di laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun