Mohon tunggu...
Bayu Segara
Bayu Segara Mohon Tunggu... Administrasi - Lihat di bawah.

Penulis saat ini tinggal di Garut. 0852-1379-5857 adalah nomor yang bisa dihubungi. Pernah bekerja di berbagai perusahaan dengan spesialis dibidang Layanan & Garansi. Sangat diharapkan jika ada tawaran kerja terkait bidang tersebut . Kunjungi juga blog saya di: https://bundelanilmu.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gara-gara Kotoran Kambing Jadi Kaya

20 Januari 2011   05:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:22 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu Mbah Jambrong lagi duduk di teras rumah. Hembusan asap rokok dari mulutnya serta wangi kopi yang masih mengepul tercium dalam jarak dua meter. Di tangannya ada handphone keluaran terbaru. Dan kelihatannya Mbah Jambrong lagi sibuk sms-an.


Tiba-tiba datang seorang tamu. Seorang lelaki yang jika ditilik dari usianya masih 30 tahunan.


“Ah yang ditunggu-tunggu sudah datang ternyata. Ayo sini Bahlul masuk", Mbah Jambrong melambaikan tangannya.


Orang itu yang emang bernama Bahlul terkaget-kaget. “Ternyata gak salah nih si Panjul ngasih unjuk ke ni dukun, ternyata dia emang sakti. Belum gue sebut nama aja, dia udah tau” gumamnya dalam hati sambil masuk ke teras dan duduk di depan Mbah Jambrong.


“Ng…. gini mbah….” Si Bahlul sepertinya dia ragu untuk mengutarakan maksudnya kesitu.


“Ah ngomong aja susah. Gue udah tahu maksud lo kedatangan kesini”, potong Mbah Jambrong.


“Betulkah mbah?”, Si Bahlul menatap Mbah Jambrong setengah tak percaya


“Jangan sebut gue dukun kalo gue ga tau maksud kedatangan lo kesini. Maksud lo kesini kan pengen minta jimat agar usaha lo bisa maju karena selama ini ga maju-maju kan?”


“I…i..yah Mbah. Saya mohon petunjuk dan pegangan Mbah”, ucapnya tergagap. Di hatinya semakin kagum akan ilmu Mbah Jambrong, hingga menambah keyakinannya kalo dia tidak salah datang ke sini.


“Tapi lo dah tahu syaratnya?”, mata Mbah Jambrong melihat ke arah tas yang dibawa si Bahlul.


“Udah Mbah. Kata si Panjul tetangga saya, syaratnya mesti ngasih laptop, modem, voucher pulsa dan duit sejuta”, jawabnya sambil menyerahkan tas yang dia bawa dari tadi. Mbah Jambrong menerimanya dan membuka tas tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun