Mohon tunggu...
Bayu Segara
Bayu Segara Mohon Tunggu... Administrasi - Lihat di bawah.

Penulis saat ini tinggal di Garut. 0852-1379-5857 adalah nomor yang bisa dihubungi. Pernah bekerja di berbagai perusahaan dengan spesialis dibidang Layanan & Garansi. Sangat diharapkan jika ada tawaran kerja terkait bidang tersebut . Kunjungi juga blog saya di: https://bundelanilmu.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ingin Menulis Buku, Penulis Kacangan Menggila

3 Mei 2011   01:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:08 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oke sekarang kamu sudah bisa menulis, lalu apa? Bukankah dulu kamu begitu susah untuk menuangkan ide di pikiran ke dalam bentuk tulisan. Namun, kini aku lihat tulisan kamu mulai bertebaran. Apakah hanya cukup itu? Apalagi yang mesti kamu lakukan? Coba pikirkan?

Oke kalau kamu bingung, sini saya kasih nasihat. Mulailah dengan hal yang baru, hal yang lebih besar, buatlah sebuah buku. Ceritakan pada dunia tentang keluh kesahmu, ocehanmu, pandanganmu, bualanmu, hayalanmu atau entahlah apa saja yang ada di otakmu. Buatlah mereka mengagumi hasil perpaduan goresan tangan dan ide dalam otakmu yang kau kemas menjadi rentetan huruf yang membuat kalimat berjejeran hingga membentuk sebuah buku.

Jika terus berjalan di tempat seperti ini, hanya bisa menghasilkan 2 atau 3 halaman saja. Banyak orang lain yang bisa melakukan hal itu, bukan cuma kamu saja. Buatlah dirimu sejajar dengan penulis besar di luaran sana. Tak usah muluk-muluk ingin jadi seperti penulis buku Harry Potter, yang begitu fenomenal. Cukuplah menjadi diri sendiri saja. Kalau masih keukeuh ingin seperti dia, nanti itu mah, setahap demi setahap. Ini saja dulu yang harus kamu lakukan.

Coba buat 1 buku untuk permulaan, baik atau buruk hasilnya jangan jadi tujuan. Jika sudah jadi, berikan buku tersebut kepada salah seorang teman kamu. Mintalah dia untuk membacanya, kalau bisa, minta dia mengkoreksi atau memberi masukan terhadap tulisan dalam bukumu itu. Nanti pastinya akan muncul langkah kedua, yaitu perbaikan.

Dalam tahap perbaikan terserah kamu mau dari mana mulainya. Mau mencoba memperbaiki sendiri tanpa berkaca dengan tulisan orang lain atau memperbaiki tulisanmu itu dengan membandingkan dengan tulisan orang-orang hebat yang ada. Terserah! Yang penting kamu perbaiki, agar nikmat dibaca. Tak perduli, siapa yang membacanya.

Uang, ketenaran. Itu mah nomer kesekian, jangan mikir ke sana dulu. Karena belum tentu buku kita bisa menembus meja penerbit. Perbaiki dulu buku itu semampumu, minta bantuan orang lain untuk memberikan perbaikan dalam hal penampilannya karena aku tahu kamu lemah dalam hal tersebut. Jika sudah beres, cetak lagi dengan kemasan yang lebih bagus, agar terkesan seperti buku hasil keluaran penerbit.

Langkah selanjutnya terserah kamu, mau diajukan ke penerbit silahkan, tidak juga tidak apa-apa. Atau kamu mau membuat satu buku lagi, itu pikiran yang bagus juga. Lalu buku yang pertama kamu buat itu disimpen di perpustakaan atau lemari buku pribadimu. Anggap saja kamu sedang mengkoleksi tulisan paling langka sedunia. Karena buku itu cuman satu-satunya di dunia ini dan hanya kamu yang memilikinya. Orang lain pasti ngiri, jika mengetahui hal tersebut. Betul enggak?

Hayo buktikan, jangan iyah-iyah doang. Besok, dimulai yah. Lawan terus rasa malasmu jangan sampai kalah. Menulis itu lebih gampang daripada mengerjakan soal ujian, atau mengerjakan puzzle atau menjadi gitaris seperti Joe Satriani. Tinggal ketik a, e, o, i, u campur dengan b, t, k, l dan lainya. Tuh mudah kan. Dan terbukti, sekarang kamupun sedang menulis sebuah artikel. Kita sama-sama sedang menyaksikan, bahwa kamu sebenarnya bisa lebih dari sekedar menulis!

Jangan lupa, besok kita kerja keras. Gak perlu harus selesai besok tulisan itu, bertahap saja. Cukup kamu tulis 1 paragraph saja kalau memang lagi tidak mood. Tapi kalau lagi nafsu, hajar terus sampai mencapai batas maksimal. Cuman kalau bisa sih, kasih batas waktu. Misalnya seminggu, dua minggu sampai maksimal sebulan. Jadi tidak jadi harus jadi. Baik tidak baik, susunan katanya, ceritanya cuekin saja. Yang penting jadi. Yah yah... jangan menyerah yah....

Catatan : Dialog ini hanya dilakukan oleh saya sendirian saja.

Apa?? Saya gila?? berarti anda juga sama dong. Masa tulisan orang gila dibaca hiks hiks hiks

Tulisan Lainnya:
Kerajaan Catur dan Pemerintahan Kita
Butuh Program Buku Telepon Kantor, ke Sini Saja
Penyair Mencari Jodoh
Bassis Naff Asal Bandung Kompasianer Juga??
Begini Rasanya Hidup di Negeri Kaya
Bos, Anda Juga Kerja Dong Ah!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun