Mohon tunggu...
Bayu Segara
Bayu Segara Mohon Tunggu... Administrasi - Lihat di bawah.

Penulis saat ini tinggal di Garut. 0852-1379-5857 adalah nomor yang bisa dihubungi. Pernah bekerja di berbagai perusahaan dengan spesialis dibidang Layanan & Garansi. Sangat diharapkan jika ada tawaran kerja terkait bidang tersebut . Kunjungi juga blog saya di: https://bundelanilmu.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kiat Sukses Bob Sadino [Wajib Dibaca]

29 Januari 2011   01:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:05 3214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu Om Bob datang ke gedung tempat seminar. Beliau memakai celana jeans pendek, yang bawahnya kayak habis digunting. Memakai kemeja yang digulung lengannya, serta sepatu tanpa kaos kaki. Saat itu ane berpikiran, nih kakek, kaya tapi nyentrik.


Om Bob, walau udah tua, terlihat dari uban yang memenuhi kepala serta kumisnya. Namun gaul, ga kayak kakek-kakek seumuran dia. Datang-datang, photo-photo ama penggemarnya, ketawa-ketiwi. Ah pokoknya mah familieur!! Jarang loh milyarder kayak dia.


Beliau datang ke gedung tersebut sebagai pembicara tamu. Saya kebetulan jadi saksi mata ketika beliau membagikan kiat-kiatnya menjadi sukses.


Ada beberapa poin yang saya tangkap dari pembicaraan beliau, karena menurut saya, masuk diakal dan agak lucu.


Prinsip Ekonomi


Kalau kata sarjana ekonomi. Dengan modal sekecil-kecilnya, mesti mendapatkan untung sebesar-besarnya.


Menurut Om Bob, itu adalah kebodohan. Apa alasannya?


Kalau mau dapet ikan hiu, masa umpannya pake ikan teri? Sampai matipun gak bakal dapet. Kalau mau dapat ikan hiu, umpannya minimal ikan tongkol. Artinya kalau mau untung besar, ya modalnya pun harus besar.


Hehe masuk akal juga yah Om.


Lakukan Dulu, Hitung-Hitungan Belakangan


Banyak orang-orang lulusan kuliahan yang tidak jadi membuka usaha. Kenapa? Karena terlalu banyak perhitungan dan pertimbangan. Belum-belum juga usaha, udah menghitung laba, kerugian dan macam-macam. Sehingga menjadikannya urung membuka usaha, kalau ujung-ujung dari perhitungannya menjadi rugi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun