Ada kejadian unik ketika kami selepas mendaki bukit pesawahan. Saat itu kami yang kecapean, duduk-duduk sambil beristirahat dan tidak lupa photo-photo sambil makan bekal.Â
Tiba-tiba datang rombongan yang terdiri dari seorang kakek tua, seorang wanita berusia enam belas tahunan dan seorang lagi saya lupa cewek cowoknya dan tua atau mudanya.
Waktu itu kami sedang photo-photo, tiba-tiba si kakek menghampiri dan minta photo bareng.Â
Kita melongo dan mata kami saling pandang sambil mengulum senyum. Aih ada-ada saja nih si Kakek, ternyata dia pengen numpang eksis doang.Â
Karena setelah photo bareng, dia dan gerombolannya langsung ngeloyor pergi..
Kakek .. kakek… eh kakek aku lupa loh ngga nanyain nama cucu kakek :)
Setelah si kakek dan gerombolannya menghilang, kami mendapatkan bahan omongan baru. Yaitu tentang keluguan dari si kakek yang minta photo bareng dan tentang kecepatan serta kekuatan mereka dalam melakukan perjalanan.Â
Bayangkan, untuk mendaki kurang lebih 100 meter kami begitu kesulitan dan memerlukan waktu yang lama, tapi bagi mereka hanya dalam hitungan sekejap saja. Dan tahu-tahu sudah tidak terlihat oleh mata. Luar biasa….
Dan tau ngga, ternyata setelah kami mencapai puncak Gunung SanggaBuana, mereka ini tidak ada.Â
Padahal jelas-jelas kami melihat mereka berjalan ke arah kaki Gunung Sanggabuana. Alah ma… jangan-jangan….tatuuuuut.
Setelah dirasa cukup beristirahat akhirnya kami melanjutkan perjalanan. Tiba di kaki gunung, mulai terasa seram.Â