Namun yang tidak biasa adalah jalanan antara Leles-Cangkuang kini ada tambalannya! Kalau lihat cerita jalanan Kemayoran di atas, pasti dibilang "ah itu juga biasa, kan Gubernur mo lewat. Faham donk." Iyah, itu juga saya faham. Cuman yang tidak faham adalah kok jalanan yang tidak dilewati sang Gubernur masih saja rusak.
Kenapa kalau Bupati yang lewat, jalanan tidak ada tambalannya di tempat yang bolong atau yang rusak? Apa Bupatinya gak pernah jalan-jalan? Apa Bupatinya tidak merasa terganggu melewati jalan yang rusak? Apa tidak ada biaya peruntukkan? Kok, kalau tidak ada, bisa ada pas Gubernur mo lewat?
Maka oleh karena itu, ini adalah suatu keajaiban bagi kita. Jika sang Gubernur lewat, maka jalanan akan mulus... Luss... Luss. Percayalah... Percayalah!!! Seandainya sang Gubernur pulangnya tembus lewat Leuwigoong-Limbangan saya bersyukur banget. Karena, banyak jalan yang ancur!
Terakhir, karena keajaiban sang Gubernur ini, maka ada beberapa hal yang bisa kita fahami. Mau jalanan di perumahan kita mulus? Tinggallah dekat rumah pak Gubernur. Mau naek kendaraan tidak terganggu oleh jalanan yang bolong-bolong, ikutlah di belakang rombongan pak Gubernur. Bukan begituh?? :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H