Akhir-akhir ini aku banyak kegiatan tapi tetap saja merasa bosan.
Kutanyakan pada diriku sendiri tentang "Apakah aku sedang jatuh cinta?"
Bersungai-sungai aku bertanya.
Berkali, maksudnya..
Ini tentang "Bagaimana bisa hatiku jatuh pada manusia yang barangkali tak sekalipun pernah saling meluangkan waktu untuk mengobrol tatap muka?"
Jangankan tatap muka, virtual saja tidak.
Sebentar,
Apakah ini jatuh cinta semacam aku pada bias oppa-oppa di Koreyah sana?
Ataukah jatuh cinta semacam aku pada cita rasa eskrim yang dingin?
Atau lagi, jatuh cinta semacam aku pada view pantai?
Masa to?
Tapi apa iya itu namanya benar jatuh cinta?
Atau saja aku hanya menikmati visualnya tanpa berkata-kata?
Sedikit melirik, lalu menunduk.
Sedikit tersenyum, lalu memalingkan.
Ketahuan, e gelagapan.
Mmm. Aku tuh gapunya kesempatan buat ketahuan tau..
Ingin kenal. Tapi malu mau bicara.
Ingin mendamba biar kaya pujangga-pujangga.
Tapi gapaham apa itu mendamba.
Pengen jabatan kaki 5 menit. Sleding-sledingan.
Tapi buat apa hehe.
Aku analisis, nampaknya ini sejenis aku jatuh cinta pada ganda putra Indonesia.
Tidak apa-apa tidak bertegur sapa.
Tidak apa-apa tidak saling berbagi cerita.
Pun tidak apa-apa tidak mengenal aku siapa.
Aku cukup memandangnya diam-diam. Mengaguminya.
Tersenyum lewat bingkai mata sebagai layar kaca.
Ikut bersorak. Menikmati lakonnya.
Alah gapapa, gitu aja aku udah bahagia..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H