Mohon tunggu...
Peri Baik Hati
Peri Baik Hati Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan oh Perempuan, Betapa Rempongnya Dirimu!

31 Mei 2012   11:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:33 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang teman kuliahku waktu itu pernah bertanya, "kenapa sih jarang gaul sama kita-kita? Koq dirimu keliatannya lebih nyaman gabung sama cowok-cowok. Biar dibilang primadona ya?" Wah, denger ucapannya aja udah bikin aku mual. Gimana jadi temen deketnya.

Nah itu dia salah satu alasanku kenapa teman-temanku lebih banyak yang laki-laki dibanding teman perempuan. Maaf nih, bukannya apa-apa, kalau berteman dengan laki-laki, mereka lebih asik diajak diskusi, ilmu bertambah, dan yang terpenting mereka itu tidak suka ngomongin orang lain.

Pernah beberapa kali gabung dengan teman-teman perempuan, sekalinya ngobrol malah yang dibicarain kejelekan temennya sendiri. Padahal di depan temannya yang dibicarain itu, mereka manis banget ngomongnya. Iihh, gak banget deh bergaul ama yang model beginian.

Aku mencoba memaklumi tabiat perempuan, secara aku sendiri kan perempuan. Tapi entah kenapa aku jadi malu sendiri waktu nemuin hal-hal yang gak penting seperti itu. Perempuan banyak ngabisin waktu mereka untuk berlomba-lomba tampil modis, gaya dan gaul. Tahu gak kenapa mereka begitu? Alasannya cuma satu, ingin dipuji orang lain!

Kalau ada yang bilang, wahh, penampilan kamu cantik banget hari ini! Langsung deh mukanya merah, padahal dia tidak tahu, abis muji gitu, itu temen perempuan langsung ngomongin di belakang orang yang dipuji tadi. Naah, lihat kan? Perempuan aneh banget kalo bergaul.

Belum lagi perempuan kalau sekalinya berkomentar suka yang 'nyeleneh' plus nyakitin hati kalau menilai orang lain. Kadang dia merasa lebih baik dibanding orang lain yang dikomentarinya. Padahal aku tahu banget, orang yang dia omongin ini perilakunya biasa-biasa saja. Dia gak suka ribet, tapi kenapa juga dikomentarin pedas begitu.

Apakah perempuan seperti ini punya penyakit hati? Merasa lebih baik dari orang lain, padahal dengan dia 'merasa' begitu, orang lain menilai dia tidak lebih baik dari orang yang dikomentari itu. Mungkin penyebabnya karena IRI HATI. Sifat ini yang paling sering menyerang kaum perempuan. Mereka gak bisa lihat perempuan lain lebih cantik, lebih populer, lebih dikagumi. Kadang mereka merasa "Kenapa bukan saya? Saya kan lebih baik dari dia".

Rempong ya yang namanya perempuan itu. Ada yang di depan kita baik, di belakang menusuk. Ada juga yang hobi komentar pedas, katanya sih ngomong apa adanya, sok nasihatin, sok yang paling bijak sedunia. Padahal sih kelakuannya gak lebih baik dari yang dia komentarin. Gak respek banget deh sama tipe orang yang begitu!

Kadang prihatin juga melihat perilaku perempuan yang seperti ini. Beda banget kan sama laki-laki? Kaum laki-laki berpikirnya logis, praktis dan gak rempong. Mereka terbuka dalam segala hal. Kalau ngomong gak suka yang pura-pura baik di depan tapi di belakang menjatuhkan.

Inilah alasanku kenapa tak begitu sering berteman dengan perempuan. Biarpun saya perempuan, saya belajar dan berusaha untuk bersikap apa adanya. Menulis begini bukan bermaksud untuk menjatuhkan kaum sendiri. Tapi lebih kepada ingin membuka mata kalian wahai kaumku.

Pernah denger gak waktu ustadz bilang, mengapa penghuni neraka isinya kebanyakan perempuan? Ya begini ini penyebabnya. Semoga kita terhindar dari perilaku yang demikian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun