siang hampir usai ketika hamparan pasir
pantai mulai hening
seakan berebut bisik pada sang mentari
yang enggan melenggang pulang
lembayung senja meredup
mencumbu dan membingkai biru laut
yang mulai
memerah warna api
detik ke detik ini sedemikian berarti
untuk semua momen rindu yang pelan-pelan menghitam,
juga pada siluet kenangan yang terhampar menggelepar dipagut mesra gelap
masih sejukkah ingatanmu akan aku yang
gamang di pantai ini...
yang embun paginya hanyalah bulir isak, yang kuhimpun dari semua nestapa ketika api darimu mulai mengakar
dan pada malam kunyanyikan kelam
ketika semua rindu hanya sepi membungkam
dan di lunglai pagi kusimpan semangat harapan terdalam dari nyanyian angan....
tentangmu, tentang aku, tentang kita...
yang selalu senyap dalam bisu kata,
tentang sekotak puisi yang tak pernah basi
juga...tentang senja dimana kita bermula
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H