Mohon tunggu...
Peri Saputra
Peri Saputra Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Guru Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadhan Bersama Keluarga tercinta

10 April 2022   17:49 Diperbarui: 10 April 2022   17:52 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah masjid di kompek kami, walaupun tidak bulan Ramdhan jamaah yang datang cukup ramai. Begitu juga pada saat sore hari sebelum bulan Ramadhan, masjid selalu ramai dengan aktivitas anak-anak  dan remaja masjid. Begitu juga dengan orang-orang dewasa, iya  karena di masjid kami disediakan wifi gratis dan sarana olahraga.

Wifi gratis disediakan untuk menunjang kegitaan anak-anak yang kesulitan paket internet dalam mengirimkan tugas di sekolah mereka. Sedangkan sarana olahraga juga disediakan seperti lapangan bola Tangkis, Tenis Meja, Panahan. Disamping itu juga disediakan untuk menunjang aktifitas seni bagi remaja dan anak-anak seperti Robana dah Hadroh.

Banyaknya sarana dan prasana yang disediakan masjid untuk jamaah, menjadikan masjid kami tidak pernah sepi. Sehingga dari waktu ke waktu waktu sholat berjamaah selalu rami, entah itu jamaah dari beberapa kantor yang ada di sekitar masjid. Ataupun para jamaah musafir, sekedar singgah dan melaksanakan sholat di masjid kami.

Pagi ini, matahari sudah begitu terik terlihat sinarnya dari beberapa pohon yang ku lalui. Jika tak dihalangi pepohonan maka begitu menyengat. Tak berapa lama aku berdiri di depan pagar, datanglah adek Akmal sembari memberikan tasnya, tak lama kemudian abang Adzka dan yuk Ima menyusul. Perjalanan pulang kali ini dipenuhi cerita ketika berada disekolah hingga pekerjaan rumah dari ibu gurunya.

Sore harinya, kulihat kedua jagoan kami sudah mandi dan sudah berpakaian rapi. Lalu menghampiri ku dan Umi "

                "Abi, umi, kami nak buko di masjid yo" ujar Adek Amal dan Abang Adzka. Boleh dak ujar keduanya ?

Dijawab oleh uminya

                "Oi adek samo abang nak buko di masjid yo, boleh dak bi" kata umi seraya menoleh ke arahku

                "Boleh la sayang" ujarku ! Belum kedua nya keluar dari rumah, teman nya sudah memanggil

                " Aban, aban. Adek amal. Adek amal" terdengar panggilan temannya dari  depan rumah.

Nah abang dan adek amal dipanggil kawannyo ujarku! Lantas kedua jagoaan kami meluncur ke depan rumah dan menuju ke masjid.

Memang di masjid kami setiap bulan Ramadhan selalu menyediakan makanan takjil berbuka puasa bersama, makanan di sediakan oleh para jamaah yang ingin berbagi. Kegiatan buka bersama ini telah berjalan beberapa tahun dan alahamdulillah sampai dengan saat ini terus terlaksana.

Matahari sudah mulai condong dan panaspun telah berlalu, tak lama lagi waktu buka puasa tiba. Sembari membuka lembar demi lembar surat cinta dari Allah SWT buat umatnya. Rasanya begitu sayang jika tak membacanya, karena suatu saat nanti dia akan menjadi penolong untuk umatNya.  

Benar saja dugaanku setelah menyelesaikan beberapa lembar, suara Azan dari beberapa masjid saling bersahut-sahutan. Alhamdulillah sampai puasa kita,  hari  ini tepat yang ke tujuh ucapku dalam hati. Aku, Emak, Umi, dan Yuk Ima kami langsung berbuka puasa, sedangkan Abang dan Adek berbuka di masjid.

Setelah selesai berbuka puasa, langsung saja ku susul kedua jagoaanku ke masjid untuk sholat magrib berjamaah. Sesampai di masjid kulihat abang dan adek serta teman-temannya sedang sibuk meghabiskan makanan mereka masing-masing. Memang tiada duanya kenikmatan berbuka puasa, apalagi bersama teman-teman. Setelah sholat magrib berjamaah usai, keduanya telah menungguku di depan masjid dan kami segera pulan kerumah.

Tibalah waktu sholat Isya dilanjutkan sholat Taraweh, malam ini kami kedatangan Imam sekaligus yang mengisi kultum di masjid kami. Ustad Edy namanya, beliau adalah sekretaris Majelis Ulama Indonesia Kota Lubuklinggau. Setelah beliau mengimami sholat Isya kemudian beliau Kultum dan harus diakui suara Beliau memang Ok karena jebolan pesantren, dan tibalah waktu sholat Taraweh memang kunantikan apakah adik-adik remaja masjid yang telah kubagi jadwal untuk menjadi bilal tadi malam, masih keberatan atau tidak. Alahmdulillah ternyata sesuai jadwal malam ini ananda Beben namanya, beliau sekolah disalah satu SMP IT di kota kami. Beliau dengan percaya dirinya maju untuk menjadi bilal. Alhamdulillah ya Allah, walaupun dengan dua puluh tiga rakaat ananda Beben masih sanggup. Walupun bukan orang tua nya tetapi ikut bangga rasanya ketika mereka berani tampil di tengah para jamaah.

Walaupun ananda Beben malam tadi, sudah berani tampil dan percaya diri, tetapi masih ada enam malam ke depan jadwal anak-anak Irmas menjadi Bilal sholat Taraweh.

Diri ini sangat berharap, semua anak-anak Irmas berani tampil menjadi Bilal selama Ramadhan tahun ini, karena kesempatan yang baik ini sangat sayang untuk dilewatkan.

Karena seluruh amal ibadah akan Allah lipat gandakan dan tak terhitung selama bulan Ramadhan ini, dan Ramadhan juga akan meninggalkan banyak kenangan. Ramadhan tahun 1443 H ini tak akan pernah terulang kembali, dia akan pergi dan tak akan mau kembali lagi. Tinggal lah kita yang akan begitu rindu padanya, dan kita semua tidak akan tau apakah kita akan berjumpa kembali dengan Ramadhan 1444 H ataukah kita telah ter eliminasi !.  Salam hangat sahabat kompasiana semunya !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun