Ketika jari jemariku sibuk di atas laptop dan menari kesana kemari, di luar sana tak terlihat lagi sinar matahari. Karena kota kami tlah diliputi mendung tebal yang bergelayut, benar saja dugaanku tak berapa lama kudengar suara tik tik tik tik dari atap rumah kami. Hujanpun turun, alhamdulillah semoga saja keberkahan seperti ini selalu mengalir buat umatNya.
Kamis ini, adalah kali kedua putra dan putri kami sekolah, dalam satu minggu jadwal sekolahnya selama tiga hari saja. Karena harus berbagi dengan teman-teman kelas yang lain. Sama seperti biasanya, tepat pukul tujuh nol-nol kuantarkan mereka bertiga menuju sekolahnya. Alhamdulillah minggu ini bisa antar jemput ketiga putra dan putri kami ke sekolah, dikarenakan jam mengajar di sekolah tempatku mengabdi telah habis. Karena mata pelajaran Bahasa Indonesia yang kuampuh untuk kelas dua belas saja.
Setelah mengantarkan jagoaanku ke sekolah, bergegas aku pulang ke rumah. Sesampai di rumah ternyata uminya anak-anak telah menungguku untuk diantar juga ke pasar pagi. Wah ujarku ke istri ternyata walaupun tidak mengajar jam terbangku sangat tinggi ya, disambut senyum sumringah oleh istriku. Tapi kebahagiaan yang luar biasa ketika diri ini, berkesempatan mengantarkan dan menemani buah hati dan orang-orang tercinta. Karena waktu yang ada tak akan mampu diulang kembali.
Setelah selesai mengantar istri dan menjemput anak-anak pulang dari sekolah, tak lupa menjelang waktu sebelum Zuhur. Kutunaikan sholat Duha walaupun dengan rakaat yang sedikit, tapi begitu sayang rasanya untuk ditinggalkan setiap harinya. Setelah selesai Duha, kembali kubuka surat cinta dari Allah SWT untuk semua umatnya. Karena memiliki target satu hari minimal dapat satu juz secara pribadi, dan alhamdulillah kubuka sudah berada di juz 6. Sedangkan tadarus bersama Ikatan Remaja Masjid, kebenaran sudah beberapa tahun ini aku membersamai Irmas Alwas'i  sebagai pembinanya. Di Irmas juga kami memiliki target satu hari satu Juz alquan.
Belum selesai dengan beberapa lembar surat cinta, kembali dek Mamal dan Bang Adzka menghampiriku,
"Abi, apo malam ini kito taraweh 23 Rakaat  yo ?" iya jawabku " Apo iyo bi" kata Abang Adzka.
Capek nian kito bi yo kata keduanya. Hehehehhehehee.
Abang, adek, misalkan sholat taraweh nya kita capek. Boleh Abang dan Adek istirahat dulu, duduk dulu, kalau abang dan adek dak capek lagi. Abang samo adek lanjut sholat lagi yo.
"Tapi lamo nian kagek kito balek bi" kata keduanya
"Hahahahahhaha" jawabku.
Kan walaupun Sholat Taraweh sebelas rakaat, balek dari Masjid kitakan belum tidur sayang,,
Artinya abang dan adek kan bisa ikut, kan capek nyo dikit bae,
Capek la abang dan adek maen sama kawan-kawan iya kan !
Tapi tetap saja keduanya beranggapan sholat 23 rakaat itu lama dan capek. Heheheheheheeh
Iya malam ini, masjid kami mencoba sholat Taraweh 23 rakaat, kalau bagi orang dewasa tentu tidak menjadi masalah, tapi bagi anak-anak ? akan kita lihat seperti apa ya,
Keseruan sholat taraweh Ayuk, abang dan adek... ketika dari sebelas menjadi dua puluh tiga....??
yuk simak kisah berikutnya di R Berkah 6...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H