Oleh:Â Serafica Putria Dewita Sari
serafica.putria.deeitasari@gmail.com
Tahukah kamu perbedaan advertising dengan public relations? Tentu saja itu merupakan dua hal berbeda. Advertising adalah kegiatan menjual cerita sedangkan public relations adalah kegiatan menyampaikan cerita. Public Relations merupakan semua tentang storytelling.Â
Dalam lingkaran Public Relations (PR), kita sering dihadapkan dengan hal yang kompleks. Bukan hanya menyampaikan pesan, tetapi juga membangun ikatan emosional dengan audience. Di tengah dinamika ini, storytelling menjadi seni yang tak tergantikan. Namun, lebih dari sekadar merinci fakta dan angka, mari kita jelajahi bagaimana storytelling memberikan pengaruh dalam dunia Public Relations.Â
Membangun hubungan emosional: Cerita manusia mempunyai hubungan emosional yang kuat dengan audiencenya dan memiliki kekuatan untuk membangun koneksi. Dengan menciptakan cerita yang menumbuhkan empati dan pemahaman, PR dapat menciptakan ikatan yang lebih dalam antara organisasi dengan masyarakat. Hubungan emosional ini adalah landasan untuk membangun kepercayaan dan loyalitas.
 Mengomunikasikan nilai-nilai dan identitas: Storytelling memungkinkan PR mengomunikasikan secara mendalam nilai-nilai inti dan identitas suatu merek atau organisasi. PR memperkuat persepsi positif audiens terhadap tujuan dan moral perusahaan dengan menguraikan cerita yang mencerminkan prinsip-prinsip yang dipegang teguh.
Mengatasi tantangan dan krisis: Dalam situasi krisis, storytelling berperan penting dalam mengatasi tantangan. Dalam hubungan masyarakat, narasi dapat digunakan untuk menjelaskan tindakan perbaikan yang diambil dan  menunjukkan komitmen terhadap perbaikan. Cerita yang kuat dapat menghilangkan kekhawatiran dan mengembalikan kepercayaan publik.
Meningkatkan visibilitas dan kesadaran: Cerita yang menarik dan relevan kemungkinan besar akan menarik perhatian publik dan media. Dengan memanfaatkan media sosial, video, dan berbagai platform digital, PR dapat meningkatkan visibilitas brand atau organisasi Anda.
Meningkatkan keterlibatan dan interaksi: Cerita yang menarik tidak hanya menyampaikan pesan Anda tetapi juga mengundang keterlibatan aktif dari audiens Anda. Melibatkan audiens Anda dalam proses bercerita, melalui hal-hal seperti konten interaktif dan ajakan bertindak, akan meningkatkan partisipasi dan keterlibatan serta menciptakan komunitas yang lebih terlibat.
Membangun reputasi positif: Â PR dapat membangun reputasi positif bagi suatu merek atau organisasi melalui storytelling. Cerita yang menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan (susitainibility), tanggung jawab sosial (corporate social responsibility), dan inovasi (inovation) dapat menciptakan citra positif di mata publik.
 Secara keseluruhan, bercerita lebih dari sekedar alat PR, ini adalah seni yang memungkinkan  organisasi  berbicara dari hati, memiliki makna, dan meninggalkan kesan abadi di benak audiensnya.