Profesi Public Relations menjalankan fungsi-fungsi organisasi seperti menjalin relasi dengan media, komunitas, konsumen, dan juga stakeholder. Profesi PR menjadi salah satu jembatan komunikasi bagi sebuah organisasi atau perusahaan agar relasi yang sudah dibangun sebaik mungkin dapat terus dilanjutkan dengan baik.Â
Selain itu PR juga menjadi image sharper bagi sebuah perusahaan atau organisasi karena PR harus membangun image yang baik dan juga reputasi yang baik bagi sebuah perusahaan atau organisasi.Â
Black menjelaskan bahwa seorang PR memiliki fungsi dalam mempertahankan, memelihara, serta mengembangkan komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam mengatasi suatu permasalahan yang muncul, serta meminimalisir timbulnya masalah (2002).Â
Seorang public relations dikenal sebagai individu yang mampu beradaptasi di segala situasi, dan mampu berpikir kreatif dimanapun berada. Tak hanya itu kemampuan dalam melakukan komunikasi seorang PR tidak perlu diragukan, karena mereka dapat berkomunikasi dengan baik, dan mampu berinteraksi dengan banyak orang. Â Â
Terutama, di era digital sekarang ini public relations memiliki peran penting di dalam era industri digitalisasi. Perkembangan teknologi sekarang dimana revolusi digital komunikasi membuat peran dari seorang humas sangat diperlukan. Public relations akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan digital teknologi. Era digital teknologi sekarang ini tidak terlepas dari generasi Z atau generasi yang lahir pada perkembangan era digital (1996-2009).Â
Tetapi, apakah profesi PR masih menjadi pilihan Gen Z sebagai profesi yang ditekuni ketika sudah terjun ke dunia kerja nanti?
Generasi Z lebih banyak yang percaya bahwa mereka memegang kendali atas karir mereka sendiri. Maka, kecenderungan mereka untuk berwirausaha lebih tinggi dibanding generasi-generasi sebelumnya. Untuk mengetahui kebenarannya, PR Newswire bersama dengan Monster Worldwide telah melakukan sebuah survei yang ditujukan multigenerasi di Amerika Serikat, bagaimana mereka melihat karir dan pekerjaan mereka.Â
Dalam melihat pekerjaan dan karier, mayoritas Gen Z (sebanyak 76%) percaya bahwa mereka adalah pemilik dari karier mereka sendiri. Sebagai konsekuensinya, sebesar 49% dari mereka ingin berwirausaha, memiliki bisnisnya sendiri. Sedangkan, angka rata-rata yang ingin berwirausaha di antara semua generasi hanya sebanyak 32%.
Melihat bagaimana kreatifitas para generasi Z saat ini, banyak dari mereka yang menginginkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka. Globalisasi mempengaruhi generasi Z saat ini dalam berfikir, salah satunya mengenai karir mereka.Â
Banyak dari mereka memilih pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi karena merasa bahwa itu adalah pekerjaan yang dapat dilakukan dalam jangka yang panjang. Karena generasi Z percaya bahwa sebuah teknologi terkait dengan cara kerja mereka.Â
Semakin berkembangnya sosial media juga menjadi salah satu faktor banyak generasi Z yang memilih untuk tidak menjadi 'orang kantoran' dan dapat menjadi entrepreneur di usia yang muda.