"Hadapi, anggap ini sebagai proses pendewasaan diri dan paling penting jangan lupa bahagia!," ujar Yessicha disesi akhir dari kesempatan tersebut.
Dikesempatan yang sama Anisa menjelaskan bahwa faktor yang menyebarkan krisis itu ada dari internal dan eksternal, faktor internal seperti membandingkan diri dengan orang lain dan tidak sesuai harapan, faktor eksternal seperti tuntutan orang tua, lingkungan, dan budaya. ketika mendapatkan masukan dari eksternal maka harus disaring terlebih dahulu.Â
Lalu, tidak perlu panik karena banyak orang yang mengalami quarter life crisis, bedanya bagaimana cara mereka mengekspresikannya.
Kunci menghadapi quarter life crisis ada tiga yaitu sadar, terima, dan kelola. Terima ini memang hal yang mudah tapi membutuhkan proses yang lama, setelah kita melalui tahap sadar, menyusun priotitas seperti menentukan apa hal yang ingin dicapai dan mencari informasi yang lengkap, hargai setiap orang.Â
"Apapun hal-hal yang ingin kalian lakukan, sekecil apapun itu adalah proses untuk mencapai kesuksesan kita," ujar Anisa Rahmanita.
Oleh karena itu, perlu diingat bahwa sebagai manusia masing-masing mempunyai hal yang luar biasa serta hal yang menarik. Tidak perlu iri kepada orang lain, karena masing-masing orang mempunyai keunikannya.Â
Jangan merasa mengalami krisis ini sendiri, karena semua orang pernah mengalami dan atau bahkan sekarang sedang mengalami itu, serta hal penting lainnya dalam menghadapi quarter life crisis di media sosial yakni jangan membandingkan diri dengan orang lain, apapun yang mereka bagikan itu adalah hak mereka, berkomentar lah yang baik agar tidak menyinggung perasaan mereka.
___________
Narahubung finagulfiana@gmail.comÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H