Bercerita guna membangun digital self-branding yang baik ini juga tidak dibatasi dalam bentuk kata-kata saja. Banyak dari pengguna media sosial yang menunjukan jati dirinya melalui karya dalam bentuk foto, lukisan, video dan lainnya. Membuat konten sekarang ini dianggap sebagai cara untuk dapat mengomunikasikan reputasi diri kepada lingkungan sekitar. Konten yang dibuat dengan relevan juga dapat menunjukan bahwa seseorang up-to-date dengan keadaan sekelilingnya.
Selanjutnya adalah back to the basic. Di masa new normal ini penting untuk menanamkan mindset back to the basic khususnya dalam berkomunikasi. Terlepas dari kemudahaan teknologi, komunikasi seharusnya tetap disampaikan dengan sederhana dan efisien. Setiap orang perlu memahami tujuan utama dari kegiatan komunikasi itu sendiri, paham dengan isi pesan yang disampaikan, dan menguasai media yang digunakan. Melalui cara ini, pesan-pesan yang rumit dapat diterima dengan baik.
Back to the basic juga menunjukan bahwa pada situasi new normal ini dibutuhkan kepekaan sosial terhadap lingkungan sekitar. Mengacu pada karakteristik to the bottom of the pyramid, Teori Kebutuhan Maslow ini dengan jelas menunjukan tingkatan kebutuhan yang harus dipenuhi setiap orang. Dalam hal ini komunikasi memiliki peran yang besar untuk menjembatani pemenuhan kebutuhan disetiap tingkatannya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui siapakah orang yang akan menerima pesan dan bagaimana karakteristik mereka.
Masa new normal telah memberikan banyak perubahan dari segi komunikasi namun hal ini tidak serta-merta membatasi aktivitas masyarakat Indonesia. Peran komunikasi tetap dibutuhkan guna memenuhi kebutuhan masyarakat seperti menjadi jembatan dalam metode pembelajaran jarak jauh, berperan penting dalam proses rekrutmen pekerjaan seseorang, menghibur konsumen dan orang terdekat kita. Oleh karena itu, perlu disadari bahwa peran komunikasi tidak hanya penting untuk dilakukan oleh pemerintah tetapi juga dari elemen masyarakat. Melalui kolaborasi keduanya diharapkan dapat mencapai tujuan akhir dari tujuan komunikasi itu sendiri.
Karakteristik masyarakat Indonesia di masa new normal juga telah memberikan peluang kepada pihak-pihak tertentu untuk terus tetap eksis. Selain itu, komunikasi saat ini telah menunjukan betapa mudahnya aksesibilitas yang dimiliki setiap orang. Kehadiran setiap individu dan kelompok juga semakin dituntut serta kreativitas yang terus diuji agar tetap relevan di masa pandemi Covid-19 ini.
Oleh: Larasati Savitri Andriyani - Universitas Padjadjaran (Juara ke-2 Lomba Artikel Perhumas Muda Bandung)
Referensi:
- Damar, A. M. (2020, January 9). Liputan6. Retrieved June 24, 2020, from liputan6.com: https://www.liputan6.com/tekno/read/4152038/bermitra-dengan-kemendikbud-netflix- dukung-pertumbuhan-insan-film-nasional
- Irawati, A. (2020, May 6). Webinar Perhumas: PR in The Age of Physical Distancing. (PerhumasMudaBandung, Interviewer)
- Mashabi, S. (2020, June 6). KOMPAS.com. (K. Erdianto, Editor) Retrieved from nasional.kompas.com: https://nasional.kompas.com/read/2020/06/06/17360741/presiden- jokowi-minta-new-normal-diterapkan-secara-hati-hati
- Sugihartono, J. (2020, June 17). TEMPO.CO. Retrieved June 24, 2020, from nasioanl.tempo.co: https://nasional.tempo.co/read/1354657/nadiem-hadirkan-film-film-dokumenter-netflix- di-tvri/full&view=ok
- Wijaya, L. (2020, June 23). Building a Professional Profile in The New Normal. (X. F. Leaders, Interviewer)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H