Dibalik eksistensi influencer, tentu memiliki dampak positif maupun negatif. Menjadi seorang influencer cukup dimulai dari hal yang sederhana.Â
Seperti halnya membagikan cerita positif pada sosial media seperti Instagram. Talkshow yang bertajuk "How Public Relation to Influence People", menghadirkan influencer dari dua perspektif yakni bidang kecantikan dan pendidikan.
Muna Agnita sebagai Head of PR Youth and Beauty Clinic menjelaskan pandemik menuntun masyarakat agar terus beradaptasi. Dampak yang ditimbulkan di era pandemi yakni mengubah interaksi menjadi serba digital.Â
Sebagai seorang PR, harus mampu menjawab berbagai tantangan dengan tanggap dan sesuai dengan permasalahan yang sedang terjadi.Â
Una, sapaan akrabnya menambahkan pada kondisi pandemi, terobosan strategi yang ia terapkan dengan mengutaman kesehatan. Seperti menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar tetap aman dan nyaman. Tidak sebatas itu saja, untuk tetap dekat dengan customer juga menerapkan program podcast "glow house".
Salah satu fungsi seorang humas ialah menyampaikan pesan secara efektif. Menurut mahasiswi Magister Manajemen UGM strategi komunikasi efektif yang dapat diterapkan salah satunya memanfaatkan media sosial terutama Instagram. Media sosial sebagai wadah untuk membangun awareness termasuk personal branding dalam mengenalkan kepada audience.Â
Dalam menerapkan personal branding, dua hal utama yang patut diperhatikan diantaranya value dan attitude. Sebelum menentukan influencer, penting untuk memahami kebutuhan audience. Hal tersebut dilakukan untuk  memberikan pemahaman sekaligus efisiensi penyampaian pesan.
Gardian Muhammad, CEO Gerakan Mengajar Desa, mengutarakan berangkat dari keresahan masyarakat akan minimnya pendidikan di daerah Kabupaten Cianjur Jawa Barat, akhir tahun 2018 tercutuslah Gerakan Mengajar Desa dengan harapan mengabdi untuk memberi inspirasi.Â
Usut punya usut, terdapat beberapa permasalahan di Kabupaten Cianjur diantaranya aspek ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Diperkuat dengan fakta yang menunjukkkan bahwa Kabupaten Cianjur menjadi kabupaten tertinggal, dengan peringkat 27 dari 27 kabupaten di Jawa Barat. Hal tesebut berlainan dengan sumber daya manusia yang dimiliki, mempunyai potensi yang sangat tinggi.
Setelah dilakukan Analisa mendalam, terdapat dua permasalahan utama yakni fasilitas, distribusi guru yang tidak merata, serta minimnya wadah bagi pemuda. Mahasiswa Vokasi UNDIP jurusan Informasi dan Hubungan Masyarakat itu menyebutkan pentingnya melakukan pendekatan yang sesuai.Â
Sebab memengaruhi kesepahaman dengan orang-orang terlibat. Baginya, highlight seorang humas terletak pada bagi sebuah strategi dalam membangun public trust dan kolaborasi.Â