Mohon tunggu...
Riski Ermanda
Riski Ermanda Mohon Tunggu... Penulis - pecinta penah

Memperkuat literasi untuk membuka khazanah dan cakrawala dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengulas Kembali Kisah Perjuang Seorang Ibu

13 Desember 2021   03:48 Diperbarui: 13 Desember 2021   06:04 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu merupakan sosok manusia yang terkulai di hidup kita karena dengan berkat jasanya lah kita bisa merasakan suka dan dukanya kehidupan kita saat ini.

Teramat banyak pengorbanan seorang ibu kepada kita dari saat melahirkan kita sampai mempertaruhkan jiwa dan raga bahkan nyawa dan senantiasa ikhlas merawat kita sampai kita tumbuh dewasa sampai saat ini itulah alasannya mengapa Syurga ada di tepak kaki ibu.

Kalau kita teliti apakah benar Syurga itu ada di bawah telapak kaki ibu ?

Maksudnya disini Syurga yang dimaksud adalah kebahagiaan kita baik kebahagiaan di dalam dunia maupun kebahagiaan dikehidupan akhirat kelak.

Kunci pintu Kebahagiaan kita tersebut itu ada dibalik perintah seorang ibu karena dalam perintahnyalah terkandung ribuan hikmah dan berjuta keberkahan.

Dengan mengikuti perintah dan memperhatikan apapun bimbingan dari ibu kita akan mendapatkan ridhonya karena dibalik ridhonya seorang ibu tersimpan keridhoan tuhan dalam hidup kita.

Maka dari itulah, hidup kita akan berkah dan kita lebih banyak merasakan ketenangan serta kebahagiaan dalam hidup kita.

Coba kita mengingat kembali bagaimana seorang ibu tersebut saat melahirkan kita beliau merasakan rasa sakit yang luar bisa sampai rahimnya berdarah darah bahkan merelakan nyawanya hanya demi melahirkan kita.

Dari hal tersebutlah, sepantasnya kita berkorban untuk kebahagiaan ibu kita meski rasa sakit dan kecewa yang kita dapatkan karena apapun yang kita rasakan demi pengorbanan kita kepada orang tua tidak akan sebanding dengan apa yang telah beliau korbankan untuk kita.

Betapa besarnya pengorbanan seorang ibu tersebut. Kalau saja kita ingin membayar semua jasanya seberapapun besar nilai yang akan kita bayarkan tidak akan perna cukup untuk membayar semua pengorbanan ibu kita.

Jasa tersebut hanyalah bisa kita bisa kita bayar dengan melakukan pengorbanan terbaik untuk kebahagiaan seorang ibu dengan cara melakukan apapun yang telah beliau perintahkan dan bimbingannya kepada kita dengan satu syarat tidak melanggar ketentuan Agama, jadilah anak yang berbakti kepada kedua orang tua, bisa menunjukkan prestasi terbaik, serta dapat memberikan sebuah yang terbaik demi kebahagiaan orang tua.

Yang harus kita ketahui disini, tidak akan perna ada seorang inipun yang memiliki akal yang sehat mau menjerumuskan anaknya kedalam lubang kenistaan, penderitaan, kekecewaan, serta hebatnya rasa sakit yang kita rasakan akan tetapi beliau sangat menyayangi kita dan berusaha semampunya untuk memberikan kebahagiaan dalam hidup kita di masa depan nanti.

Dari pernyataan diatas kita bisa tarik sebuah kesimpulan bahwa dalam memperingati hari ibu saat ini kita harus memiliki kemampuan untuk mengingat kembali betapa besarnya pengorbanan seorang ibu. Maka jadilah seorang anak yang berbakti pada orang tua serta berusaha berjuang untuk memberikan sesuatu yang terbaik demi kebahagiaan seorang ibu.

Ikutilah semua perintahnya selama tidak melanggar ketentuan agama karena syurga ada di balik telapak kaki ibu disanalah tersimpan sebuah keberkahan dalam hidup kita.

Dengan keberkahan tersebutlah kita akan merasakan kebahagiaan baik di dunia maupun di dalam kehidupan akhirat nantu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun