Reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut ditargetkan rampung pada akhir tahun ini dan mulai beroperasi sekitar Februari 2020. Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan menjelaskan bahwa jalur Cibatu-Garut menjadi jalur yang pertama diaktifkan di Jawa Barat dan akan disusul oleh jalur lainnya seperti Bandung-Ciwidey, Cianjur-Padalarang, Bandung-Kertajati serta Banjar-Pangandaran.
Investasi yang ditanamkan dalam proyek reaktivasi ini sebesar Rp 300 sampai Rp 400 miliar dengan pola pembiayaan yang beragam. "Untuk jalur Cibatu-Garut menggunakan anggaran dari PT KAI. Sedangkan jalur lainnya pendanaan dari APBN," ungkapnya.
Saridal selalu Kepala Daerah Operasional II Bandung Saridal menjelaskan bahwa dalam aktivasi jalur Kereta Api Cibatu-Garut pihaknya akan memberlakukan dua tahap. "Tahap pertama, jalur yang akan aktif dari Stasiun Cibatu sampai Wanaraja dan rencananya bisa digunakan September 2019. Kalau sampai Stasiun Garut itu dipastikan tahun depan," tuturnya.
Atas pencapaian tersebut, Sri Mulyani Indrawati selaku Menteri Keuangan memuji kinerja PT KAI dalam melakukan reaktivasi jalur kereta api Cibatu - Garut, Jawa Barat. Ia salut karena pengembangan tersebut akan selesai dan dapat segera beroperasi kembali pada akhir tahun 2019 ini.
Jalur Cibatu-Garut kedepannya akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, mulai dari pertumbuhan ekonomi hingga kemudahan mengakses transportasi dan logistik. Adanya reaktivasi jalur-jalur tersebut perlahan-lahan dapat menyambungkan daerah-daerah yang tadinya tidak tersambung. Selain itu biaya logistik dengan menggunakan kereta api relatif lebih murah dibandingkan moda transportasi lainnya.
Keuntungan lain dari reaktivasi jalur kereta adalah dapat mengurai kemacetan lalu lintas. PT KAI juga mengatakan akan menetapkan tarif yang terjangkau sehingga masyarakat diharapkan dapat beralih ke transportasi massal yang berimbas pada berkurangnya volume kendaraan di jalan.
Melihat banyaknya manfaat yang didapat, sudah selayaknya masyarakat bersinergi dengan pemerintah untuk mensukseskan reaktivasi tersebut. Dukungan masyarakat juga sangat diperlukan supaya proyek ini dapat berjalan tanpa kendala yang berarti.
Bila nanti sudah beroperasi, kita sebagai warga yang taat akan hukum untuk bisa menjaga kelancaran operasional kereta api. Masyarakat di sekitar jalur kereta api harus menjaga kebersihan, menjaga steril nya jalur kereta api dari kegiatan yang tidak penting. Juga diharapkan masyarakat mematuhi aturan lalu lintas, dan berhati-hati di perlintasan kereta api, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H