Mohon tunggu...
Perempuan Kiri
Perempuan Kiri Mohon Tunggu... -

Sosialista! Kemerdekaan dan kesamarataan bagi setiap individu.. Berjuang membebaskan tanah air dari kapitalis yang sudah menggurita di setiap sendi kehidupan rakyat! Untuk pembebasan!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Sang Wiji Thukul

25 Juni 2011   09:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:11 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Tanah Negeri Ini Milikmu Cuma Tanah Air – Wiji Thukul

bulan malam membuka mataku
merambati wuwungan rumah-rumah bamboo
yang rendah dan yang miring
di muka parit yang suka banjir
membayangkan masa depanmu


rumah-rumah bamboo

yang rendah dan yang miring
lentera minyak gemetar merabamu
pengembara o pengembara yang nyenyak
bulan malam menggigit batinku
mulutnya lembut seperti pendeta tua
mengulurkan lontara nasibmu

o tanah-tanah yang segera rata
berubahlah menjadi pabrik-pabrik

kita pun lalu kembali bergerak seperti jamur
liar di pinggir-pinggir kali
menjarah tanah-tanah kosong
mencari tanah pemukiman di sini
beranak cucu melahirkan nak suku-suku terasing
yang akrab dengan peluh dan matahari
di tanah negeri ini milikmu cuma tanah air

Mengenal Lebih Jauh Wiji Thukul
-lentera di atas bukit-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun