Mohon tunggu...
Wahyudi Iskandar
Wahyudi Iskandar Mohon Tunggu... Swasta -

twitter: WAHYUDI ISKANDAR facebook: WAHYUDI ISKANDAR googl+: WAHYUDI ISKANDAR Fanpage: WAHYUDI ISKANDAR

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa Saja Penghambat Potensi Diri?

5 April 2018   18:24 Diperbarui: 6 April 2018   12:19 3569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal tersebut sangat tidak boleh. Ingat, Thomas Alfa Edison membutuhkan 1.000 percobaan supaya penemuannya berhasil. Bisa Anda bayangkan, 1.000 percobaan?

9. Pesimis (Merasa Tidak Mampu)


Sebenarnya dia berbakat untuk menjadi insinyur. Dia suka sekali dengan peralatan elektronika. Namun, ketika dihadapkan pelajaran Fisika mengenai elektronika, dia merasa tidak mampu. Setelah itu, dia tidak tertarik dengan elektronika. Nah, ini yang disebut pesimis. Pesimis mampu menghambat dalam mengembangkan potensi diri manusia.

Dengan sikap pesimis, hal yang tidak mustahil menjadi mustahil. Inilah yang sangat berbahaya. Bayangkan saja, misal Anda berbakat untuk menjadi arsitek, tiba-tiba Anda pesimis karena Anda susah mengerti mempelajari Fisika. Artinya, seharusnya Anda menjadi arsitek berbakat, menjadi tidak.

10. Tidak Memahami Kemampuan Diri Sendiri


Banyak orang yang mengalami hal seperti ini, termasuk saya pribadi. Jika tidak memahami kemampuan diri sendiri, memang wajar, tidak ada tujuan untuk hidup. Makanya, disuruh untuk memahami kemampuan diri sendiri.

cara tercepat untuk memahami kemampuan diri sendiri adalah dengan belajar. Dengan belajar, maka seseorang akan memahami, apa yang dia mengerti dan apa yang dia tidak mengerti. Sebenarnya, tujuan utama dari belajar itu adalah memahami kemampuan diri sendiri.

Jika manusia tidak memahami kemampuan diri sendiri, maka lambat laun dia akan menjadi manusia yang mudah putus asa, tidak bergairah, dan selalu menyalahkan keadaan.

11. Tidak Mengambil Pelajaran dari Kegagalan


Kegagalan itu memang selalu datang dari mana saja. Ketika sedang bersemangat, maka kegagalan itu bisa saja datang. Namun, hal yang terpenting adalah mengambil pelajaran dari kegagalan. Jika tidak mengambil pelajaran dari kegagalan, tentu akan tetap merasa gagal.

Sebenarnya apa sih kegunaan dari kegagalan tersebut? Kegagalan berguna untuk memberi Anda pelajaran bahwa ada ilmu baru yang harus Anda kuasai, ada sesuatu yang salah selama ini Anda lakukan, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun