Mohon tunggu...
Wahyudi Iskandar
Wahyudi Iskandar Mohon Tunggu... Swasta -

twitter: WAHYUDI ISKANDAR facebook: WAHYUDI ISKANDAR googl+: WAHYUDI ISKANDAR Fanpage: WAHYUDI ISKANDAR

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Untuk Sukses Kita Perlu Mentor

4 April 2018   23:48 Diperbarui: 5 April 2018   00:19 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Yang cocok dilakukan dan yang tidak cocok dilupakan. Sebenarnya dia punya mentor yang bisa membimbingnya. Lagi lagi terjadi hal yang sama. Dia memilih-milih pendapat mentor. Yang cocok dan disukai dilakukan, yang tidak cocok tidak dilakukan. Dia heran ketika mendapati tidak adanya perubahan yang berarti dalam hidupnya. Dia tidak tahu bahwa sebenarnya dia masih mengikuti peta kehidupannya yang lama. Tidak ada perubahan sama sekali karena dia selalu memilih anjuran mentor yang cocok dengan life mapnya. Diminta melakukan A, dia merasa :"Aah saya tidak punya uang", di suruh melakukan B dia berpikir :"Duuh, bagaimana kata orang lain nanti ?".

Bawah sadarnya tahu persis kalau orang ini melakukan A atau B, dia akan berubah. Karena itu dicegah untuk melakukannya. Kalau kita ingin merubah nasib, maka kita perlu mengubah cara berpikir kita. Dengan kata lain mengubah life map kita dengan bantuan orang lain yang Anda patuhi, atau disebut mentor. Orang yang dulu memprogram Anda adalah orang yang Anda patuhi (orang tua, kakek, pembantu, guru ngaji), maka yang bisa merubahnya adalah orang yang harus Anda patuhi pula. Tanpa kepatuhan tingkat dewa kepada mentor, mustahil kita bisa berubah, karena bawah sadar itu kuat sekali. Sami'na wa Atho'na.

Mentor saya yang pertama adalah AYAH Saya ISKANDAR ISHAK. Ketika beliau menyarankan Saya untuk mencoba, mempelajari, dan melakukan sesuatu maka saya akan segera melaksanakannya. Tanpa menanyakan apa ini penting atau tidak, Ada upahnya buat saya atau tidak. Ternyata itu sangat penting dan memiliki peran besar dalam proses perubahan saya. Itulah mentor, kalau tidak penting untuk orang yang dimentori, pasti tidak akan menyuruh kita untuk melakukannya. Pelatih tennis atau bola tidak akan iseng saja menyuruh pemain yang dilatih untuk melakukan sesuatu. Pasti ada tujuan dari setiap perintahnya. Apalagi mentor di bidang kehidupan.

Tidak perlu lagi kita bertanya ini penting atau tidak. Lakukan saja !! Bagi saya saat itu, tentu lebih enak Berada di rumah bersama ibu dan ayah saya. dan mendapat uang jajan tanpa harus bersusah payah dibandingkan hidup dijakarta tanpa sanak saudara tidur diemperan toko atau peron stasiun dan belajar memulung sampah juga kerasnya kehidupan jalanan. Untungnya saya sudah siap berubah setelah membaca buku Zig Ziglar dan Robert T Kiyosaki tentang bagaimana bersikap menghadapi perubahan. Zig Ziglar :"Jika ingin sukses, lakukan hal hal yang tidak Anda sukai (yang ditunjuk mentor Anda) dan belajarlah menyukainya".

Robert T Kiyosaki :"Jika ingin sukses, Anda harus siap menerima anggapan yang salah dari orang lain tentang diri Anda".

Itulah 2 penghambat utama untuk bisa sukses di bidang keuangan. Yaitu keengganan keluar dari zona nyaman dan ketakutan dibicarakan orang. Dengan mengubah life map, maka tindakan kita juga akan berubah. Tindakan baru yang diulang-ulang akan menjadi kebiasaan baru. Dengan kebiasaan yang berubah, karakter kita juga berubah, dan pada akhirnya nasib kita akan berubah. Biasanya itu membutuhkan waktu 2 -- 5 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun