Mohon tunggu...
yoga perdana
yoga perdana Mohon Tunggu... -

belajar menulis dan memahami tulisan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Warung Malam

30 Agustus 2010   18:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:35 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

30 menit berlalu namun tak ada gadis itu, aku semakin gelisah dan celingukan menunggunya datang karena sekarang jam sudah menunjukkan 22.45 WIB. Kemana gadis ini?? Mengapa saat aku mulai berani dia tak datang menyambut keberanianku?? Kesabaranku sudah habis dan aku memutuskan untuk pulang saja mungkin memang dia tak ada agenda untuk menghabiskan waktu di warung malam. Namun sebelum pulang aku ingin bertanya mengenai gadis itu kepada bapak pemilik warung malam, karena aku sudah bertekad untuk tahu mengenai gadis ini.

“Ini pak uangnya..”

“Makasih mas..udah mau pulang mas??”

Iya pak..Oh ya pak saya mau tanya, wanita yang dua hari ini ngopi disini pada jam yang sama saat saya ada disini dan duduk tepat dihadapan saya, siapa ya namanya??”, tanyaku menggebu-gebu.

“Yang mana ya mas ??Setahu saya nggak ada tu mas biasanya mas duduk dipojok sendiri minum kopi,ngelamun sambil rokokan” , jawab bapak itu meyakinkan.

“Maksud saya yang biasanya ada dihadapan saya, dia biasa membaca novel dan memesan cappuccino..wanita ini cantik pak!!” aku juga tak kalah untuk meyakinkannya.

“Maaf mas memang nggak ada wanita yang mas jelasin barusan, meski saya tua tapi penglihatan saya nggak seburuk itu buktinya saya tahu dan hafal sama mas padal baru tiga hari kesini”, tegasnya lagi kepadaku.

Ya sudah pak saya minta maaf…saya permisi pulang” , jawabku lemas

“Hati-hati mas..mungkin mas kurang istirahat dari kemarin saya liat kok kelihatan sumpek dan capek”, sahutnya dengan perhatian

Aku pulang dengan sangat lemas, aku juga tak akan terus berdebat dengan bapak tua itu apalagi dia adalah pemilik warung. Hanya satu yang terpikir olehku saat ini, bapak itu benar aku tak pernah melihat gadis berjemper, berjaket dengan syal, membaca novel atau minum cappuccino. Tapi setidaknya aku sekarang membutuhkan wanita untuk menemaniku minum kopi dan mengobrol entah tentang musik yang kita sukai,novel yang kita baca atau apapun itu. Dia tak harus cantik sempurna seperti kubayangkan di warung malam asal menerima aku apa adanya untuk ada disisinya……

OST "Fell In Love Without You"- by Motion City Soundtrack

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun