PERDANA WAHYU SANTOSA Background Unilever yang memiliki misi korporasi untuk meningkatkan vitalitas hidup masih menjadi market leader untuk pasar skin care di Indonesia yang tumbuh lebih dari 10 persen pertahun. Sebagai pemimpin pasar, Unilever kembali memantapkan komitmen untuk menjadi yang terbaik dalam menghasilkan produk skin care yang tetap menjunjung tinggi kualitas dengan harga terjangkau. Dengan semangat komitmen tinggi, pabrik ini menghasilkan enam produk unggulan perawatan kulit yakni, Vaseline, Pond's, Dove, Lux, Lifebouy dan Citra. Pabrik berkapasitas 53.000 ton per tahun ini percaya jika inovasi, khasiat dan kualitas memegang peranan penting yang mampu membuat Unilever Indonesia bertahan hingga 75 tahun. Secara garis besar produk-produk global Unilever dibagi menjadi empat bagian utama, yaitu Savoury, dressings and spread dengan perputaran mencapai €13,988 (millions); Ice cream and beverages dengan perputaran mencapai €7,600 (millions); Personal care dengan perputaran mencapai €11,302 (millions); Home care dengan perputaran mencapai €7,297 (millions) pada tahun 2007. Analisis Keuangan Sepanjang tahun 2002-2007, dilihat dari lima indikator keuangan utama (sales, operating profit, Net Income, Total Equity dan Total Assets) kinerja UNVR sebagai berikut, perusahaan mampu meningkatkan sales dengan rata-rata pertumbuhan per tahun (CAGR) sebesar 12,32%. Profitabilitas perusahaan juga terus meningkat dengan CAGR sebesar 16,12% untuk operating profit dan 14,97% untuk net income. Perusahaan membukukan rata-rata pertumbuhan per tahun (CAGR) selama periode 6 tahun (2002-2007) untuk total assets dan total equity masing-masing sebesar 11,52% dan 5,92%, dari sini terlihat bahwa rata-rata pertumbuhan total equity separuhnya dari rata-rata pertumbuhan total assets artinya perusahaan mampu menambah asset perusahaan tanpa memerlukan penambahan equity yang besar. Sumber: CAPITAL PRICE (2009) Selama tahun 2003-2007, return on equity (ROE), yang merupakan ukuran dari imbal hasil yang didapatkan atas nilai investasi yang ditanamkan oleh investor perusahaan terus meningkat dengan kisaran 61%-73%, kecuali pada tahun 2002; ROE bernilai 48,43%. Sementara ROE (59,06%) 0,81 kali dibandingkan ROE akhir tahun 2007, naik 12,14% dari kuartal III 2007. Kenaikan ROE selama 2002-2007 diikuti pula oleh pergerakan dari return on assets (ROA) yang cukup stabil dikisaran 31%-40% tertinggi pada tahun 2004 (40,08%), begitu pula dengan Total assets turnover (TAT) yang terus meningkat dari 2002-2005 (2,27-2,60) sebelum akhirnya turun menjadi 2,35 (2007). Terlihat bahwa selama 2002-2007 pergerakan naik turun dari ROA dan TAT sejalan, kecuali ROE yang selalu meningkat tiap tahunnya selalu meningkat. Perusahaan dalam hal ini manajemen benar-benar berusaha untuk memberikan keuntungan pada investor yang telah menanamkan investasinya pada perusahaan (UNVR). Salam Investasi...salam sejahtera
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H