Mohon tunggu...
Permata Perbendaharaan
Permata Perbendaharaan Mohon Tunggu... PNS -

Halaman Lomba Kehumasan Ditjen Perbendaharaan 2015. dibangun untuk meningkatkan pengenalan masyarakat Indonesia terhadap tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gundala Putra Petir vs Ditjen Perbendaharaan

8 September 2015   10:32 Diperbarui: 8 September 2015   10:39 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi Gundala"][/caption]Gundala (sumber)

Oleh Muhammad Fahmi Trisnadi (OJT KPPN Semarang II)

                  Gundala Putra Petir, siapa yang tak tahu dengan tokoh satu ini? Tokoh superhero asal Indonesia yang sangat fenomenal terutama tahun 80-an. Tokoh ini menjadi booming kembali saat ini karena pada tahun 2016 mendatang akan dibuatkan versi layar lebar dengan besutan sutradara kondang Hanung Bramantyo. Komik fantasi karya Hasmi yang rencananya akan difilmkan layaknya film-film superhero Amerika itu dibuat versi kekinian dengan teknologi visual efek yang tak kalah hebat. Sehingga film Gundala Putra Petir ini digadang-gadang menjadi film superhero terbaik yang dimiliki Indonesia. Berlebihan? Tidak, karena itu bukti bahwa Indonesia mampu bersaing di kancah dunia.

                  Seperti halnya Gundala Putra Petir yang berpotensi menjadi new Avenger di film Hollywood, Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Kementerian Keuangan Republik Indonesia juga layak disebut superhero karena mengelola keuangan negara (APBN) Indonesia sekitar 2000 triliun lebih. Jika ksatria Gundala memiliki kesaktian berupa lari secepat angin dan dapat memancarkan petir dari telapak tangannya maka DJPB memiliki sebuah sistem single data base yaitu SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara). Dengan SPAN Indonesia berpotensi menjadi pengelola keuangan negara yang handal di tingkat dunia sebagaimana visi DJPB to be a world class state treasury manager.

                  Jika film Gundala Putra Petir baru akan di-release tahun depan, maka DJPB telah menerapkan SPAN di seluruh unit KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) di seluruh Indonesia pada tahun 2015. Sebagaimana film Gundala Putra Petir yang diestimasi akan menelan biaya 30-40 miliar dan rencananya akan menggandeng direktur animator asal Amerika atau Korea, DJPB sebagai kuasa bendahara umum negara, mewakil menteri keuangan, juga tak tanggung-tanggung bekerja sama dengan perusahaan asal negeri Ginseng, Korea guna membuat sebuah sistem yang lebih transparan dan akuntabel demi pengelolaan keuangan negara yang lebih baik.

Meski sampai saat ini masyarakat belum banyak yang tahu bahwa DJPB, khusunya KPPN, sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam penyaluran dana APBN, namun suatu saat akan menjadi sebuah organisasi bisnis yang dikenal masyarakat karena prestasi-prestasinya.

                  Sebenarnya apa saja ‘kesaktian’ DJPB sampai layak disebut superhero keuangan negara sebagaimana Gundala Putra Petir?

  1. Penyalur dana APBN sampai pelosok negeri karena memiliki unit vertikal yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. KPPN sebagai unit paling kecil terdapat 181 kantor di seluruh Indonesia.
  2. Memiliki mitra kerja sekitar 24,000 satuan kerja sehingga tak heran jika keuangan negara yang dikelola mencapai 2.000 triliun lebih. (Penyaluran gaji PNS pusat termasuk salah satu proses bisnisnya).
  3. Berdasarkan survei SFO (Strategy Focused Organisation), sebuah survei yang diadakan oleh Pushaka Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan yang mengukur manajemen kinerja organisasi, DJPB meraih indeks tertinggi di lingkungan Kementerian Keuangan.
  4. Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK), Ditjen Perbendaharaan sebagai Institusi yang memiliki inisiatif untuk mencegah terjadinya tindak korupsi paling tinggi di tahun 2010.
  5. Kepuasan pelanggan tertinggi Survei IPB, Ditjen Perbendaharaan sebagai unit Eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan dengan tingkat kepuasan pelanggan tertinggi di tahun 2010 - 2012.
  6. Integritas Layanan Terbaik Survei KPK, Ditjen Perbendaharaan Sebagai Organisasi dengan Integritas Layanan Terbaik Tahun 2011.
  7. Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Direktorat Jenderal Perbendaharaan meraih opini wajar tanpa pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan untuk BA.99.04 (penerusan pinjaman) tahun 2011-2012.
  8. Pelayanan Publik Terbaik Survei UI, Ditjen Perbendaharaan sebagai unit Eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan yang memberikan pelayanan publik terbaik di tahun 2009.
  9. Quality Assurance-Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (QA PMPRB), Ditjen Perbendaharaan memperoleh peringkat pertama dalam penilaian QA tahun 2011 dan PMPRB tahun 2012 untuk unit eselon I lingkup Kementerian Keuangan yang memiliki kantor vertikal.
  10. Terakhir, sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki DJPB merupakan putra putri terbaik bangsa yang dari awal penyaringannya sangat ketat dan dilakukan secara transparan. Hal ini dapat dibuktikan dengan DJPB sebagai organisasi yang paling banyak memiliki inisiatif dalam transformasi kelembagaan yang progresnya paling maju, bebannya paling besar dan perubahannya paling signifikan.

 

                  Jadi, jika superhero Gundala Putra Petir menyelamatkan manusia dari kejahatan di muka bumi maka DJPB merupakan superhero penyelamat keuangan negara Indonesia. Salam Generasi Transformis!

 

Disclaimer :

Tulisan ini merupakan opini pribadi dan tidak mewakili pandangan organisasi

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun