Mohon tunggu...
Permata Perbendaharaan
Permata Perbendaharaan Mohon Tunggu... PNS -

Halaman Lomba Kehumasan Ditjen Perbendaharaan 2015. dibangun untuk meningkatkan pengenalan masyarakat Indonesia terhadap tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bangga Bertugas di Madura

7 Juli 2015   18:17 Diperbarui: 7 Juli 2015   18:17 1685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Martina Sri Mulyani, KPPN Pamekasan

[caption caption="KPPN Pamekasan tampak depan"][/caption]

 

"Apa tidak takut bekerja di Madura? Di sana kan sering ‘carok’... (istilah duel menggunakan senjata tajam berupa celurit dalam mempertahankan harga diri) ungkap Bapak ketika pertama kali saya menyampaikan berita mutasi ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Pamekasan, Madura di pertengahan tahun 2013. Bapak saya dari lahir tahun 50-an sampai sekarang berdomisili di Karanganyar, sebuah kabupaten di timur Kota Solo, Jawa Tengah.

Opini yang salah tentang karakter orang Madura selama ini kemungkinan terbentuk dari media (terutama televisi) dalam menggambarkan orang Madura. Kaum lelaki Madura digambarkan dengan kostum/ pakaian khas serba hitam dan berkaos loreng merah dan putih dengan kumis tebal dan senjata celurit. Aksen Madura sering dijadikan bahan lawakan, misalnya TVRI pada era 80-an memperkenalkan tokoh Mbok Bariah (salah satu karakter di Cerita Boneka Si Unyil dan nama komedian wanita (Merry Hakim) dengan postur gemuk, berkebaya dan dengan akses/logat yang lucu) serta pelawak Kadir (yang ngetop di era 1990-an). Orang Madura juga digambarkan sebagai penjual sate, rujak, atau soto.

Sebenarnya banyak sekali tokoh nasional yang berdarah Madura, mulai dari ulama, pejabat tinggi, ilmuwan/ahli, budayawan, politisi, artis, dan lain-lain. Coba Anda ketik di google dengan kata kunci :’ tokoh nasional dari Madura’, akan muncul misalnya di wikipedia tertulis DaftarTokoh Madura seperti: Nurcholis Madjid, Sisca Soewitomo, Yus Yunus, Jhonny Iskandar, Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, MA Rahman (Jaksa Agung), Mahfud MD (mantan Ketua Mahkamah Konstitusi), Nur Mahmudi Ismail, R. Hartono (Jenderal Angkatan darat semasa pemerintahan Soeharto), Wardiman Djojonegoro, Achsanul Qosasi, Didik J. Rachbini, Andy Octavian Latief dan Muhammad Shohibul Maromi (keduanya pelajar juara olimpiade fisika) dan sebagainya.

Pendidikan dan pembangunan Pulau Madura sudah luar biasa majunya. Berbagai Perguruan Tinggi (negeri maupun swasta) bertebaran di pulau ini (misalnya Universitas Negeri Trunojoyo, Universita Madura/(Unira, Universitas Islam Madura, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Universitas Aryawiraraja, dan sebagainya).

Perkembangan ekonomi Pulau Madura juga meningkat pesat, terutama sejak dibukanya akses jembatan Suramadu (menghubungkan Kota Surabaya dengan Madura) beberapa tahun yang lalu. Sedangkan para penduduk bekerja di berbagai bidang, mulai dari nelayan, pembuat/petambak garam, petani tembakau, pegawai, pedagang, perajin batik, seniman, pengusaha, dan sebagainya.

Penjelasan saya tentang karakter Orang Madura yang positif ini bukan hanya isapan jempol semata. Setelah bekerja lebih dari 2 tahun di KPPN Pamekasan, ternyata para pegawainya ramah, terbuka, giat bekerja, serta sangat taat beragama. Beberapa pegawai bahkan tata bahasanya halus dan lembut (jauh lebih halus dari saya yang suka bilang berasal dari Solo...hahaha). Keramah-tamahan ini juga ditunjukkan oleh para tamu serta penduduk sekitarnya.

[caption caption="Papan nama KPPN Pamekasan"]

[/caption]

KPPN Pamekasan merupakan instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Ditjen Perbendaharaan/Ditjen PBN/DJPBN) yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Timur. Kantor yang berpredikat sebagai KPPN tipe A1 ini berlokasi di Jalan Joko Tole nomor 141 Pamekasan. Sejatinya kantor ini telah beroperasi sejak tahun 1975.

Pamekasan merupakan salah satu kabupaten di Pulau Madura yang dulu menjadi pusat pemerintahan sebagai karesidenan atau pembantu gubernur pada jaman penjajahan Belanda.

Wilayah kerja KPPN Pamekasan meliputi 4 kabupaten yaitu Bangkalan, Pamekasan, Sampang, dan Sumenep. Selain Pulau Madura, mitra kerja instansi ini juga berada di beberapa pulau sekitar misalnya Pulau Sapudi, Pulau Kangean, Pulau Sapeken, dan Pulau Masalembu.

Jumlah pegawai KPPN Pamekasan 25 orang dengan beban kerja lebih 138 satker (satuan kerja). Walaupun jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) terbatas, namun KPPN Pamekasan mampu memberikan pelayanan prima kepada satker atau mitra kerjanya. Hal ini dibuktikan dari hasil survey kepuasan satker terhadap layanan KPPN yang dilaksanakan pada akhir bulan Juni 2015. Dari target skala 4,06 (target dalam kontrak Indikator Kinerja Utama Tahun 2015), ternyata KPPN Pamekasan mencatat hasil rata-rata 4,53 (alias melebihi target yang ditetapkan). Dimana skala tingkat kepuasan diukur dari skala 1 sampai 5 (dari tingkat terendah ‘Tidak Puas’ sampai dengan skala tertinggi ‘Sangat Puas’).

Survey dilakukan terhadap 30% jumlah satker dengan beberapa kriteria penilaian meliputi Kinerja Layanan Pencairan Dana, Kinerja Layanan Bimbingan dan Konsultasi, Kinerja Layanan Konfirmasi Surat Setoran, Kinerja Rekonsiliasi, serta Sarana dan Prasarana.

 [caption caption="Front office KPPN Pamekasan"]

[/caption]

Para pegawai KPPN Pamekasan telah menerapkan 3S (Senyum, Salam, dan Sapa) dalam bekerja. Didukung dengan sarana dan prasarana kantor yang memadai serta Layanan yang Cepat, Tepat serta Tanpa Biaya. Saya bangga bertugas di Madura.

[caption caption="halaman KPPN Pamekasan"]

[/caption]

Pamekasan, 07 Juli 2015

 

Disclaimer:

Tulisan ini merupakan opini pribadi dan tidak mewakili pandangan organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun