Mohon tunggu...
PERAWATI
PERAWATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

hobi saya adalah memasak dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konsep Kematangan dan Teori Belajar Behavioristik dan Humanistik

8 November 2024   20:09 Diperbarui: 8 November 2024   21:47 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Teori belajar humanistik adalah sebuah teori yang memanusiakan manusia, di mana seorang individu dalam hal ini peserta didik dapat menggali kemampuanya sendiri untuk di terapkan dalam lingkungannya.

  • Teori Rogers

Rogers memandang peserta didik sebagai individu yang aktif dan memiliki potensi untuk mengarahkan diri sendiri. Dalam konteks ini, pembelajaran bukan hanya tentang penguasaan materi, tetapi juga tentang bagaimana siswa dapat berkembang secara pribadi dan sosial. Teori Rogers menyoroti bahwa motivasi belajar harus bersumber dari dalam diri siswa. Ketika siswa merasa memiliki kontrol atas proses belajar mereka, mereka lebih cenderung untuk terlibat secara aktif dan bertanggung jawab terhadap pembelajaran mereka.

Konsep Kematangan dalam Pembelajaran

Kematangan adalah kondisi di mana seseorang mencapai perkembangan optimal dalam berbagai aspek, seperti fisik, emosional, intelektual, dan sosial. Dalam konteks ini, kematangan bukan hanya merujuk pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan, mengambil tanggung jawab, dan membuat keputusan yang bijak berdasarkan pengalaman hidup dan pembelajaran.

Ada empat prinsip dalam proses kematangan yaitu:

  • Kognitif

Kematangan kognitif berkaitan dengan kemampuan berpikir, memahami, dan memecahkan masalah. Individu yang matang secara kognitif mampu menghubungkan ide-ide dan memahami konsep yang tidak langsung terlihat, mampu membuat keputusan yang rasional dan mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka, dan mereka juga lebih cenderung belajar dari pengalaman dan menerapkan pengetahuan tersebut dalam situasi baru.

  • Emosional

Kematangan emosional mencakup kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi sendiri serta emosi orang lain         seperti mengatasi stress dan kecemasan.

  • Sosial

Kematangan sosial berhubungan dengan kemampuan individu untuk berinteraksi secara efektif dengan orang lain. Kematangan sosial memungkinkan individu untuk bekerja sama dalam kelompok, menghargai perbedaan, dan menyelesaikan konflik secara konstruktif yang mampu membangun hubungan yang sehat dan saling mendukung.

  • Fisik

Kematangan fisik yaitu dimana Kondisi tubuh yang mendukung proses pembelajaran. Kematangan fisik yang sehat dan baik mampu mendukung kemampuan belajar dan konsentrasi, serta mengurangi risiko gangguan kesehatan yang dapat menghambat proses belajar.

Secara keseluruhan, pemahaman tentang kematangan dan penerapan teori belajar behavioristik serta humanistik memberikan wawasan yang komprehensif tentang bagaimana individu belajar dan berkembang. Kematangan menjadi prasyarat penting untuk kedua pendekatan tersebut; tanpa kematangan yang memadai, baik metode behavioristik maupun humanistik mungkin tidak akan efektif. Oleh karena itu, pendidik perlu mempertimbangkan semua aspek ini untuk menciptakan pengalaman belajar yang optimal bagi siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun