Teori Piaget Tentang Perkembangan Kognitif Anak
Jean Piaget mengemukakan bahwa perkembangan kognitif anak terjadi melalui serangkaian tahap yang berbeda, di mana setiap tahap mencerminkan cara berpikir yang unik. Ia membagi perkembangan kognitif menjadi empat tahap utama:
- Tahap Sensorimotor (0-2 tahun): Anak belajar tentang dunia melalui indera dan tindakan motorik. Mereka mulai memahami konsep objek permanen.
- Tahap Praoperasional (2-7 tahun): Anak mulai menggunakan bahasa dan simbol untuk menggambarkan objek, tetapi berpikir secara egosentris dan tidak logis.
- Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun): Anak dapat berpikir logis tentang objek konkret dan memahami konsep konservasi.
- Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas): Anak mulai berpikir secara abstrak dan dapat merumuskan hipotesis.
Perkembangan Psikomotorik
Perkembangan psikomotorik adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerakan kasar, gerakan halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian anak (Jurana, 2017). Perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan pengendalian gerak badan yang melibatkan kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang saling terkoordinasi.
Perkembangan psikomotorik mengacu pada kemampuan anak untuk mengoordinasikan gerakan fisik dengan pemikiran dan emosi. Ini mencakup dua jenis keterampilan motorik:
- Motorik Kasar: Melibatkan gerakan besar yang menggunakan otot-otot besar, seperti duduk, berdiri, berjalan, berlari, melompat, dan menaiki tangga.
- Motorik Halus: Melibatkan gerakan kecil yang menggunakan otot-otot kecil, seperti meraih, memegang, menulis, menggambar, dan melakukan aktivitas yang memerlukan ketelitian.
Perkembangan psikomotorik terjadi melalui beberapa tahapan sesuai dengan usia:
- Usia Bayi (0-12 bulan): Pada tahap ini, bayi mulai mengembangkan keterampilan motorik dasar seperti meraih objek dan menggenggam benda.
- Usia 1-3 Tahun: Anak mulai berjalan, berlari, dan melakukan aktivitas sederhana. Keterampilan motorik halus juga mulai berkembang dengan kemampuan makan sendiri dan menggambar bentuk sederhana.
- Usia 4-5 Tahun: Anak dapat melakukan aktivitas fisik yang lebih kompleks seperti melompat, menari, dan bermain bola. Keterampilan motorik halus meningkat dengan kemampuan menulis huruf dan menggunakan gunting.
Implikasi Perkembangan Fisik dan Psikomotorik Peserta Didik dalam Pembelajaran sangat penting guru perlu memahami tahapan perkembangan fisik dan psikomotorik peserta didik untuk dapat menyusun metode pembelajaran yang sesuai. Penerapan pembelajaran yang mendukung perkembangan fisik dan psikomotorik peserta didik dapat dilakukan dengan menyediakan waktu dan kegiatan fisik dalam pembelajaran, memberikan instruksi yang jelas, dan memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan fisik yang melibatkan kerjasama tim. Dengan demikian, proses pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan peserta didik dapat mencapai potensi fisik dan psikomotorik mereka secara optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H