Mohon tunggu...
Tebe Tebe
Tebe Tebe Mohon Tunggu... lainnya -

"Hidup itu....Tuhan yang menentukan. Kita yang menjalaninya. Dan orang lain yang mengomentari (kepo)." (tebe)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Patutkah Seorang GB Mendapatkan Simpati?

25 April 2014   03:29 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:13 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Patutkah Seorang GB Mendapatkan Simpati?

Sebelumnya—ma'af—saya tidak akan memakai kata “ustadz” di depan seorang oknum pecabulan terhadap pasiennya , seorang perempuan muda  di dalam sebuah praktek pengobatan. Dan tak pantas pula kata “ustadz” disadang oleh seorang GB! Selain sudah berbuat asusila dan penipuan serta juga pencurian tentunya kata "“ustadz” lebih pantas tidak dipakai. Karena mengotori kata “ustadz” yang stereotip kata yang sangat baik dan mulia serta bearakhlak.

Malam ini, Kamis (24/04) pukul 18.30 saya dan keluarga menyaksikan siaran live acara talkshow "Hitam Putih" di stasiun TV swasta yang di-host-kan oleh seorang mentalis, berkepala plontos Deddy Corbuzeir. Dengan membawa bintang tamu atau narasumber korban dari oknum yang mengultuskan dirinya “ustadz”, tak lain GB. Narasumber tersebut, seorang perempuan bernama Riska.

Dengan memakai topeng ala-ala party, Riska, korban bukan hanya pelecehaan seksual juga penipuan itu ia memberikan kesaksianya yang dialaminya. Betapa ia sungguh tersiksa batin dan fisik saat menjadi korban salah satu oknum dari "tokoh" yang pernah meramaikan acara berbau dedemit "Pemburu Hantu" di salah satu TV swasta yang saat itu masih tayang dan belum berganti nama. Betapa terkejutnya saya dan keluarga ketika kesaksian nara sumber tersebut.

"Iya, saya korban pelecehan seksual. Alat kelaminnya di masukan  ke alat vital saya!"

GILA, benar! TAK BERADAB! PENJAHAT KELAMIN! Perlu DIBINA...DIBINASAKAN!

Begitu ketika saya dengar dari nara sumber tersebut mengatakan hal itu. Walau sebelumnya di media apapun ia tidak berani mengemukakan! Baru di acara ini ia berani mengeluarkan isi hatinya yang sudah setahun dialaminya. Dan itu membuat ia akhirnya berani ingin membina....membinasakan oknum GB tersebut! Mengeluarkan perbuatan yang amoral itu!

Ya, saya dan kelaurga saat menyaksikan beberapa kali mengutuk si oknum bernama GB tersebut. Kenapa tidak! Sungguh tak bisa diberi ampun untuk macam oknum tersebut. Jika dibiarkan saja akan makin banyak koraban-korban selain si Riska itu. Apalagi ia seorang perempuan yang perlu dilindungi dan dijaga kehormatannya.

Maka tidak salahnya jika MUI dan instansi terkait perluikut turut tangan dengan sunguh-sungguh jangan hanya dibina saja tetapi juga ke jalur hukum. Walaupun sudah diadukan oleh para korban-korbannya yang pada mumun ditipu!

Ironi sekali! Saya rasanya mendengar dan menyaksikan kembali onkum yang mengultuskan dirinya “ustadz” come back dijagad di dunia entartaiment mauapun dalam praktek pengobatan jika oknum tersebut tidak mau bertobat. Harus menjalani hukuman terlebih dulu agar menjadi imbalan dan ganjaran setimpal seperti ia lakukan pada para korbannya.

PENJAHAT KELAMIN?

Perlu diberi diganjar setimpal kalau perlu direhabilitasi saja. Agar menjadi shock therapy untuk dirinya agar tidak terulang kembali.[]24042014

SILAKAN BACA ARTIKEL YANG BERKAITAN DENGAN BERITA TERSEBUT DI BAWAH INI:

http://sosok.kompasiana.com/2013/07/22/ust-guntur-bumi-mantan-pemburu-hantu-yang-mendadak-ustadz--575703.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun