Mohon tunggu...
Tebe Tebe
Tebe Tebe Mohon Tunggu... lainnya -

"Hidup itu....Tuhan yang menentukan. Kita yang menjalaninya. Dan orang lain yang mengomentari (kepo)." (tebe)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

ODOS # 10 : Cara Memilih Murid dan Sahabat yang Benar-benar Baik

7 Mei 2014   06:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:46 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara Memilih Murid dan Sahabat yang Benar-benar Baik

Malam ini, Selasa malam (06/5) pukul. 20:30 saya baru usai menyaksikan Film Series Kolosal Mahabharata di stasiun TV swasta. Tapi dalam ODOS (One Day One Story) kali ini saya bukan bercerita tentang jalan cerita filmnya melainkan hikmah yang saya petik di dalam sebuah adegan film series tersebut.

Ya, dimana ada sebuah adegan yang membuat saya terenyuh dan tersentuh. Dalam adegan itu seorang guru dibilang pilih kasih oleh muridnya yang juga merupakan anaknya pula. Karena anaknya itu merasa lebih mengistimewakan salah satu muridnya bukan dirinya maupun yang lainnya.

Saat itu sang guru yang mendapatkan masukan yang berupa "protes" akhirnya menjelaskan duduk perkaranya. Hingga sang guru itu pun memutuskan untuk membuktikan kalau ucapan murid sekaligus anaknya keliru dan salah. Lalu ia berjanji keesokannya akan membuktikannya kalau apa yang dilakukannya selama ini benar! Tidak pilih kasih terhadap murid-muridnya.

Dan, esoknya...Terjadilah pembuktian itu! Ternyata sang guru tak salah kalau ia mengistimewakan salah satu muridnya itu. Karena apa?

Ya, ketika sang guru memberi sebuah ujian berupa ketulusan dan ingin membuktikan pula kalau salah satu anak muridnya itu benar-benar yang teristimewa. Disaat diberi ujian dimana sang guru dimakan buaya di muara-yang merupakan adalah jelmaannya. Tak ada seorang pun murid dirinya yang terjun ke muara untuk menyelamatkannya. Tetapi bagi murid yang diistimewakan malah menolong sang guru itu tanpa melihat dirinya akan bahaya dari tikaman dari buaya tersebut.

Alhasil, semua murid sang guru yang melihatnya saat itu pun terkejut. Apalagi muridnya sekaligus anaknya. Ternyata sang guru sekaligus ayahnya tak keliru jika ia mengistimewakan salah satu muridnya. Karena muridnya tidak memikirkan bahaya saat itu. Hanya ada dalam pikiran dan hatinya bagaimana menyelamatkan gurunya.

Itulah yang saya petik dari film series kolosal Mahabharata di stasiun TV swasta yang saya tonton malam ini. Penuh dengan hikmah yang membuat saya terus belajar dari manapun maupun kehidupan.

Halnya memilih murid maupun sahabat. Semua dilihat dari ketulusan tanpa memikirkan diri sendiri (egois). Akhirnya saya pun mendapatkan itu semua, berupa ibrah dan ikhtibar di dalam film series kolosal tersebut. Sama dalam hal memilih teman.[]06052014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun